Super! Kerap Ditendang Sapi, Kini jadi Wisudawan Terbaik
Maka, dia memilih caranya sendiri. Setelah lulus SMK Pertanian Pembangunan Wiyata Bakti Malang, Jurusan Peternakan, pada 2010 lalu, dia bekerja di perusahaan minuman susu sapi milik PT Greenfields Indonesia di Desa Babadan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Jaraknya 35 km dari rumahnya di Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau.
Di sana, dia bertugas menangani kesehatan sapi. Mulai pagi hingga sore hari, pemuda jangkung itu menghabiskan waktunya di peternakan sapi tersebut.
Pekerjaan ini dilakukan dengan tekun, karena dia ingin mewujudkan cita-citanya untuk melanjutkan kuliah.
Setelah sekitar 2 tahun bekerja, pria bertinggi badan sekitar 175 cm itu memiliki tabungan yang bisa digunakan untuk mendaftar kuliah.
Dengan memperoleh gaji UMK (upah minimum kota/kabupaten) Malang, Wijayanto bisa menabung untuk melanjutkan studinya di perguruan tinggi tanpa membebani orang tuanya.
Selama dua tahun menabung, akhirnya dia bisa mendaftar sebagai mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 2012 lalu.
Kala itu, dia memilih Jurusan Peternakan UMM tanpa meminta izin orang tuanya.
”Sebab, orang tua tidak suka saya kuliah. Mereka maunya saya disuruh kerja saja,” kata pemuda kelahiran 28 Agustus 1991 itu.
YANG seperti ini baru pantas disebut super. Namanya Wijayanto. Orang tuanya melarang dia kuliah. Tapi, akhirnya dia menjadi wisudawan terbaik
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor