Suporter Persita Tewas, Prajurit TNI Dilarang Masuk Stadion

Suporter Persita Tewas, Prajurit TNI Dilarang Masuk Stadion
Kerusuhan Suporter Persita Tangerang dengan pendukung PSMS Medan di Stadion Mini Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10/17). FOTO: FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS

jpnn.com, JAKARTA - Prajurit TNI dilarang masuk ke dalam stadion untuk mendukung tim sepak bola.

Kebijakan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi tersebut diambil setelah tewasnya Banu Rusman, salah satu anggota La Viola -- julukan pendukung Persita Tangerang -- di RSUD Cibinong, Bogor, 11 Oktober lalu.

Tewasnya suporter berusia 17 tahun itu memiliki keterkaitan kuat dengan korps baju loreng tersebut.

Para prajurit itu memang sengaja didatangkan untuk mendukung penggawa PSMS Medan yang saat itu bertandang ke markas Persita di Stadion Mini, Cibinong, Bogor.

Mereka kemudian bentrok dengan La Viola di ujung laga, yang mengakibatkan Banu tewas serta 18 suporter mengalami luka parah.

Sebagai pimpinan di otoritas tertinggi sepak bola tanah air sekaligus Panglima Komando Strategi Angkatan Darat, Edy mengaku dirinya sangat menyesali insiden tersebut.

Sebagai rasa penyesalannya itu, dia memutuskan melarang seluruh prajurit TNI masuk ke stadion untuk mendukung tim sepak bola.

"Saya sendiri mengungkapkan rasa duka yang sangat mendalam atas insiden ini. Kami juga ikut berduka dan menyampaikan rasa simpati kami untuk keluarga korban yang ditinggalkan," kata Edy kemarin (13/9).

"Dan untuk sementara saya tidak akan mengizinkan suporter dari prajurit untuk masuk ke dalam stadion," tegasnya.

Eddy Rahmayadi memutuskan melarang seluruh prajurit TNI mendukung tim sepak bola dengan masuk ke dalam stadion.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News