Survei FSGI: Mayoritas Guru Siap Melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka

Survei FSGI: Mayoritas Guru Siap Melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka
Ilustrasi pembelajaran tatap muka. Foto: Ricardo/JPNN.com

(4) Sinyal tidak stabil sehingga menjadi kendala PJJ sebanyak 5,8%

(5) Lainnya sebanyak 8,9%. Yang mengisi lainnya antara lain menyebutkan bahwa wilayah responden menjar merupakan wilayah kepulauan yang masuk zona hijau/kuning. 

“Para guru merasakan peserta didiknya pasti mengalami kesulitan untuk mengerjakan matei pelajaran dengan tingkat kesulitan tinggi, karena materi seperti itu tidak optimal diberikan secara daring, tetapi harus melalui pembelajaran tatap muka, minimal seminggu sekali,” terang Sekjen FSGI Heru Purnomo.

Jumlah responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 2948 orang. Adapun alasan responden yang menyatakan tidak setuju sekolah tatap muka dibuka pada Januari 2021, yaitu :

(1) Kasus Covid-9 masih tinggi sebesar  40,70% ;

(2) Khawatir tertular Covid-19 di sekolah sebesar 27,74%

(3) Sudah berusia di atas 50 tahun  ditambah penyakit penyerta sebesar 10,44%

(4) Infrastruktur dan protokol kesehatan/SOP adaptasi kebiasaan baru (AKB) di sekolahnya belum memadai sebesar 14,31%

Survei diikuti 6.513 responden guru dari sejumlah provinsi, yaitu provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Bengkulu, Jambi, NTB, NTT, Papua dan Papua Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News