Syaiful Huda: Intelektual PMII Berperan Menguatkan Gerakan Moderasi Beragama

Syaiful Huda: Intelektual PMII Berperan Menguatkan Gerakan Moderasi Beragama
Ketua Komisi X Syaiful Huda. Foto: Amjad/JPNN

“Gerakan sekulerasi sama bahayanya dengan gerakan transnasionalisme Islam. Oleh karena itu PMII dan NU bersama entitas lain pengusung Islam moderat harus bahu membahu membendung dua gelombang yang sama-sama membahayakan Indoenesia di masa depan,” katanya.

Politikus PKB tersebut menegaskan PMII mempunyai potensi sumber daya manusia yang luar biasa.

Alumnus PMII yang saat ini tersebar ke berbagai bidang profesi pekerjaan mempunyai potensi menjadi ujung tombak dalam menyebarkan Islam moderat.

Pun juga alumni PMII yang saat ini berprofesi sebagai dosen berpotensi menelurkan berbagai produk pemikiran untuk menjaga Indonesia sebagai negara dengan insipirasi keagamaan dalam setiap produk kebijakannya.

“Maka muktamar pemikiran dosen alumni PMII ini menjadi penting artinya ketika dibutuhkan wacana pemikiran untuk menjaga Indonesia tidak jatuh terjebak pada bentuk negara sekuler atau negara agama,” katanya.

Huda berharap Muktamar Pemikiran Dosen PMII ini memberikan highlight terhadap upaya merangkul generasi muda utamanya siswa atau mahasiswa untuk memiliki cara pandang moderat baik dalam beragama maupun bernegara. Hal ini penting mengingat penetrasi pemikiran ekstrim baik ekstrim kiri maupun kanan selalu mengintai mereka melalui berbagai platfrom media sosial.

“Ancaman pemikiran ekstrim itu sudah memasuki wilayah-wilayah privat melalui jaringan media sosial. Counter wacana sangat dibutuhkan termasuk bagaimana strategi agar wacana tersebut bisa familiar denga kehidupan anak muda jaman sekarang. Kami yakin muktamar pemikiran dosen alumni PMII bisa melahirkan berbagai rekomendasi yang bernas dan aplikatif,” katanya.

Mantan Ketua PMII Bandung Raya ini menegaskan siap membawa rekomendasi Muktamar Dosen IKA PMII ke stake holder terkait. Jika ada rekomendasi terkait dengan perbaikan kurikulum Pendidikan tinggi misalnya, dirinya siap membawa hal tersebut ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Selain gerakan Islam transnasional, lanjut Huda, Indonesia juga menghadapi bahaya laten gerakan sekuler yang ingin memisahkan agama dengan negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News