Tahu Tempe Menghilang Di Pasar Tradisional

Tahu Tempe Menghilang Di Pasar Tradisional
Tahu Tempe Menghilang Di Pasar Tradisional
BANDUNG – Aksi mogok produksi yang dilakukan para perajin tahu tempe dari Rabu(25/6) kemarin mulai terasa dampaknya. Ketersediaan tahu dan tempe di pasar-pasar tradisional di Kota Bandung mulai langka sejak kemarin. Masyarakat pun mulai mengeluhkan kelangkaan seperti ini yang akan terus terjadi hingga Sabtu(28/7).

Pantauan Radar Bandung (Group JPNN) di pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Bandung, hanya sedikit para penjual tahu yang menjajakan dagangannya. Walaupun ada, stok tahu tesebut merupakan sisa produksi terakhir pada Selasa(24/7) malam. Itupun hanya sedikit jumlah tahu maupun tempe yang tersedia dibandingkan hari-hari biasanya.

Idris,40, salah satu penjual tahu tempe di Pasar Simpang Dago mengatakan bahwa tahu yang ia jual merupakan tahu produksi terakhir pada Selasa malam. Idris pun mengeluhkan jumlah pasokan tahu yang dikirim dari produsen jumlahnya hanya sedikit. Hal ini berbeda dari hari biasanya.“Ya, kalau sekarang mah masih jualan soalnya ini produksi semalam, kan tahu dibuatnya tiap malam jadi untuk hari ini masih ada tapi jumlahnya sedikit,” ujar Idris.

Idris mengakui bahwa harga tahu yang ia jual ke masyarakat mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena dari perajin tahunya sendiri juga telah menaikkan harganya. Saat ini Idris menjual tahunya dengan harga Rp700-800 per buah. Kenaikan ini terjadi secara bertahap sejak sekitar tiga bulan yang lalu. “Untuk yang besar harganya Rp700-800 per buahnya, kalau yang kecil sekarang Rp 350 per buahnya,” terang Idris.

BANDUNG – Aksi mogok produksi yang dilakukan para perajin tahu tempe dari Rabu(25/6) kemarin mulai terasa dampaknya. Ketersediaan tahu dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News