Tahun Depan, BI Diprediksi Naikkan Suku Bunga Acuan
’’Saat ini persoalannya bukan suku bunga, melainkan demand yang perlu didorong. Kini demand pelan-pelan naik,’’ katanya.
Pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial, lanjut Mirza, memiliki keterbatasan.
Satu-satunya pemicu yang mampu meningkatkan demand adalah perbaikan kondisi ekonomi global.
’’Kalau pelonggaran moneter naik enam kali (periode taper tantrum, Red), sekarang turun enam kali. Giro wajib minimum dan makroprudensial sudah dua kali. Pemerintah juga mendorong regulasi. Saya rasa, dengan meningkatnya kondisi global nanti, demand-nya muncul lagi,’’ paparnya.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menyatakan, perbankan kini mengikuti penurunan suku bunga kredit, khususnya ritel ke single-digit.
’’Pada 2017, saya rasa pertumbuhan kredit maupun dana pihak ketiga (DPK) single-digit juga,’’ katanya.
Ruang pertumbuhan kredit memang masih luas.
Namun, pertumbuhan tersebut baru terjadi pada semester kedua tahun depan. Segmen korporat dan ritel sama-sama tumbuh pada tahun depan.
JAKARTA – Bank Indonesia kemungkinan besar tidak melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan pada Desember ini. Bahkan, pada tahun depan, BI mungkin
- AirAsia Tawarkan Tiket Murah Jakarta-Perth Hanya Rp 1 Jutaan
- Dukung Pembangunan Berkelanjutan Pendidikan Berkualitas, BCA Berbagi Ilmu di Unsri
- MenKopUKM Bidik Inabuyer B2B2G Expo 2024 untuk Memperluas Pasar UMKM
- Perekonomian Nasional Bertumbuh tetapi Pemerintah Harus Tetap Waspada
- Bea Cukai Bekasi Resmikan Kawasan Berikat Mandiri PT LG Electronics Indonesia di Cibitung
- Jakarta Marketing Week 2024: Direktur BRI-MI Terima Penghargaan DEWI BUMN 2024