Tak Ada Saksi, Komnas HAM Ragu Terjadi Pelecehan Seksual oleh Brigadir J

Tak Ada Saksi, Komnas HAM Ragu Terjadi Pelecehan Seksual oleh Brigadir J
Komnas HAM dianggap menjadi juru bicara Polri dalam kasus kematian Brigadir J akibat baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komnas HAM hingga kini tidak bisa menyimpulkan terjadi peristiwa pelecehan seksual sebelum Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Jakarta, Jumat (8/7).

Sebelumnya, polisi mengeklaim Brigadir J tewas dalam baku tembak setelah anggota Brimob itu melecehkan Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyebut sejumlah saksi turut diperiksa pihaknya dalam mengungkap kasus tewasnya Brigadir J.

Namun, kata dia, Komnas HAM tidak menemukan saksi yang secara jelas melihat peristiwa pelecehan seksual oleh ajudan Irjen Ferdy Sambo.

"Makanya, kami juga belum bisa meyakini apa terjadi pelecehan seksual atau tidak," ujar Damanik dalam diskusi virtual berjudul 'Menguak Kasus Kematian Brigadir J', Jumat (5/8).

Dia menyebut saksi yang dimintai keterangan Komnas HAM hanya mendengar teriakan dari Putri yang diduga mengalami pelecehan seksual, tetapi tidak melihat.

Adapun, saksi yang mendengar teriakan Putri ialah Richard Eliezer atau Bharada E dengan Riki.

"Tolong Richard tolong Riki, karena ada Riki satu lagi itu, kemudian Richard ini turun ke bawah ketemu dengan Yosua," ungkap Damanik.

Komnas HAM tidak menemukan saksi yang secara jelas melihat peristiwa pelecehan seksual oleh ajudan Irjen Ferdy Sambo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News