Tak Akui ZEE Vietnam, Tiongkok Mengaku Penguasa Laut China Selatan

jpnn.com, BEIJING - Pemerintah Tiongkok menanggapi protes Vietnam soal aktivitas kapal riset Xiang Yang Hong-10 di Laut China Selatan (LCS).
Negara Asia Tenggara itu murka lantaran kapal-kapal Tiongkok beroperasi tanpa izin di area perairan yang berdasarkan hukum internasional adalah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Vietnam.
Keluhan negara tetangga yang juga berhaluan komunis tersebut tentu saja tak berarti apa-apa bagi Tiongkok.
"Tidak ada yang namanya masuk ZEE negara lain," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok (MFA) Mao Ning menjawab pertanyaan wartawan.
Seperti biasa, Beijing merespons masalah Laut China Selatan dengan melontarkan klaim sepihak soal kedaulatan Negeri Tirai Bambu di perairan kaya sumber daya itu.
Ia mengklaim kapal tersebut berada di sekitar Kepulauan Nansha di Laut China Selatan yang merupakan wilayah kedaulatan Tiongkok.
"Terkait isu Laut China Selatan, kami berkomunikasi dengan semua pihak dan siap menangani perselisihan melalui dialog dan konsultasi demi terpeliharanya pedamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," kata Mao.
Meskipun demikian, Mao menegaskan bahwa negaranya tetap berkomitmen melindungi hak dan kepentingan Tiongkok.
Vietnam menuduh kapal riset Tiongkok dan beberapa kapal pendamping melakukan pelanggaran kedaulatan wilayah di Laut China Selatan.
- Semifinal Voli Putra Asian Games 2022: Sesuai Prediksi, 4 Negara Kuat Mendominasi
- Tak Terduga, Dominika Juara Grup A Road to Paris, China Harus Cari Jalan Lain
- China Tersingkir dari Kualifikasi Bola Voli Putri Road to Paris
- Komunikasi Rempang
- China Kalah Secara Tragis dari Belanda, Thailand Menang, Lihat Klasemen
- Asian Games 2022: Postur Tubuh Jadi Faktor Kekalahan Timnas Voli Indonesia Lawan China