Tak Cukup Hanya Peran Kementan Menjaga Kesuburan Lahan Pertanian

Tak Cukup Hanya Peran Kementan Menjaga Kesuburan Lahan Pertanian
Lima anggota Komisi IV DPR didampingi Wakil Bupati Wonosobo Agus Subagiyo, berdialog dengan sejumlah petani Dieng Wonosobo, di Kantor Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (3/5). Foto: Ken Girsang/jpnn.com

jpnn.com, WONOSOBO - Pengembangan pertanian tak cukup hanya dilakukan pemerintah lewat Kementerian Pertanian.

Butuh keterlibatan seluruh pihak, termasuk para petani. Untuk dapat berperan aktif.

Paling tidak, untuk menjaga kesuburan lahan. Karena ‎jika tidak dirawat, bukan mustahil suatu saat lahan pertanian yang ada tak lagi membuahkan hasil maksimal.

"Jadi 'ibu'-nya (lahan) dijaga. Supaya kandungannya tetap bagus. Tak ada gunanya bibit sudah bagus, tapi tingkat kesuburan lahan tak dipelihara dengan baik," ujar anggota Komisi IV DPR Ibnu Multazam, saat berdialog dengan petani Dieng Wonosobo, di Kantor Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (3/5)‎.

Menurut Ibnu, para petani dapat menjaga kesuburan lahan dengan pola ternak mandiri. Dengan demikian kotoran dari ternak-ternak yang ada dapat menjadi pupuk alami bagi unsur tanah yang ada.

Di sini ada domba Wonosobo, itu kan memproduksi organik. Jadi bisa dikembangkan. ‎Jadi biar ada keseimbangan, bantuan dari pemerintah di satu sisi, dan peran nyata petani‎ di sisi lain.

Pandangan tersebut diamini anggota Komisi IV lainnya, Darori Wonodipuro. Bahkan merekomendasikan agar petani mencoba menanam dengan sistem kantong plastik.

Karena tak dapat dipungkiri, lahan pertanian di Wonosobo berada di kemiringan. Sehingga seringkali air hujan yang ada, membawa serta unsur tanah ke bawah.

Pengembangan pertanian tak cukup hanya dilakukan pemerintah lewat Kementerian Pertanian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News