Tak Ingin Seperti Nauru, Pj Gubernur Kaltim Kampanyekan Penanaman Kembali Bekas Tambang

"Konsep kelola tambang Berau Coal sangat memerhatikan kepentingan masa depan dan transformasi dari tambang menuju pertanian, peternakan dan perikanan," lanjutnya.
Namun, langkah progresif seperti dilakukan Berau Coal, bukan tanpa halangan.
Sebab, lanjutnya, berkembang stigma negatif yang terus dibangun, bahwa tambang menghadirkan kehancuran dan kerusakan lingkungan.
Dia menjelaskan yang terjadi justru sebaliknya. Seperti yang dilakukan oleh Berau Coal dan perusahaan tambang pemegang IUP yang secara konsisten melakukan upaya-upaya serius untuk melakukan penghijauan kembali dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami terus lakukan aksi nyata dan kampanye positif, bahwa tambang harus menghadirkan rakyat yang lebih sejahtera. Tambang harus menghadirkan masyarakat dan lingkungan yang lebih baik ke depan," tegas Akmal.
Akmal berharap Berau Coal dan perusahaan pemegang IUP lainnya dapat memberikan contoh pembangunan berkelanjutan.
Misal saja, membantu mewujudkan ketahanan pangan di daerah melalui pemanfaatan areal lahan eks tambang di sekitar perusahaan.
Minimal, untuk keperluan sayur mayur dan ikan di lokasi perusahaan tidak mengganggu pasar lokal di masyarakat.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengampanyekan penanaman kembali area bekas tambang.
- Dukung Curhatan Gubernur Anwar Hafid soal DBH Pertambangan, ART: Sulteng Butuh Keadilan
- Sebut Banjir Kota Palu Gegara Tambang, ART Minta BPK Hitung Kerugian Kerusakan Lingkungan
- Kemendagri Beber Alasan Penunjukan Balikpapan Jadi Tuan Rumah Peringatan Hari Otda 2025
- PT Ceria Siap Jadi Pemain Global di Industri Nikel, Produksi FeNi Perdana Akhir April
- Dinas ESDM NTB Sebut STM Masih Eksplorasi dan Patuh Lapor Berkala
- Jatam Sulteng Desak Perusahaan Lakukan Reklamasi di Bekas Tambang Nikel