Tak Kalah dari Israel, Republik Islam Iran Juga Ciptakan Alat Pendeteksi Virus Corona Jarak Jauh
jpnn.com, TEHERAN - Garda Revolusi Republik Islam Iran memperkenalkan sebuah perangkat yang mampu mendeteksi pengidap virus corona dari kejauhan. Sebelumnya, tim peneliti dari Universitas Bar Ilan di Israel juga mengumumkan keberhasilan membuat alat serupa memanfaatkan teknologi laser.
Dengan menggunakan detektor pintar, diagnosis virus corona tidak lagi memerlukan tes darah. "Sebab alat tersebut mampu mengidentifikasi mereka yang tertular COVID-19 dari kejauhan," kata Komandan Garda Revolusi Iran Hossein Salami, Rabu (15/4).
Salami mengatakan, perangkat itu dapat melacak setiap kasus virus corona dalam radius 100 meter, dan hanya butuh waktu sekitar lima detik untuk melakukannya.
Alat itu juga digunakan untuk operasi disinfekstan yang cepat dan terarah karena tidak perlu membersihkan permukaan yang tidak terkontaminasi.
Menurut Salami, perangkat buatan sendiri itu merupakan instrumen terbaru yang dikembangkan oleh ilmuwan Iran setelah wabah COVID-19 muncul.
Iran menjadi salah satu negara yang paling parah terdampak virus corona. Hingga kini, tercatat 74.877 kasus COVID-19 termasuk 4.683 kematian sejak penyakit tersebut muncul di Iran pada 19 Februari. (ant/dil/jpnn)
Garda Revolusi Republik Islam Iran memperkenalkan sebuah perangkat pendeteksi virus corona dari kejauhan. Sebelumnya, tim peneliti dari Israel juga melakukannya
Redaktur & Reporter : Adil
- Israel Dikabarkan Menyerang, Warga Iran Pilih Lanjutkan Tidur
- Google Pecat 28 Karyawan yang Gelar Aksi Anti-Israel di Kantor
- DPR Apresiasi Langkah Nyata Pemerintah RI Cegah Dampak Konflik Timur Tengah
- Konflik Iran-Israel Bakal Ancam Ekonomi, Pemerintah Harus Mengantisipasi
- Netanyahu: Israel Akan Membalas secara Bijaksana, Tidak Emosional
- Israel Serang Masjid di Jalur Gaza, Sejumlah Warga Palestina Tewas