Tak Percaya AS, Palestina Merapat ke Kremlin

jpnn.com, MOSCOW - Langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel membawa keuntungan bagi Rusia. Kini, pemerintah Palestina berpaling dari Negeri Paman Sam dan mulai merapat ke Moscow.
Hal itu terlihat dari kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas ke Istana Kremlin, Senin (12/2). Dalam pertemuan itu, Abbas mengatakan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa Palestina menolak AS jadi mediator tunggal dalam perundingan dengan Israel.
"Mulai sekarang, kami menolak untuk bekerja sama dengan AS dengan statusnya sebagai mediator. Kami menentang tindakannya mengakui Yerusalem jadi Ibu Kota Israel," kata Abbas seperti dilansir Anadolu Agency.
Jika nantinya terjadi sebuah pertemuan internasional, kata Abbas, Palestina akan bersikeras dibentuk mekanisme baru sehingga AS tidak menjadi satu-satunya mediator.
Putin memberi tahu Abbas kalau dia sudah berbicara dengan Presiden AS Donald Trump melalui telepon sebelum pertemuan ini. Penyelesaian konflik Palestina-Israel termasuk di antara topik yang dibahasnya dengan Trump. (ce1/iml/met/JPC)
-
Senin, 18 Februari 2019
Liga Catur Antar Timses Dinginkan Suhu Politik -
Senin, 18 Februari 2019
Penjelasan Kapolda soal Ledakan Keras di Parkir Timur SUGBK -
Senin, 18 Februari 2019
Jokowi Marah denga Ahmad Zaky, Ceo Bukalapak? -
Sabtu, 16 Februari 2019
Harapan Lebby Wilayati Atas Perseteruan Dewi Perssik-Rosa Meldianti -
Rabu, 13 Februari 2019
Kesan Pertama Jajal Honda PCX Electric -
Rabu, 13 Februari 2019
Glass Skin, 50 Suntikan untuk Kulit Tampak 10 Tahun Lebih Muda -
Sabtu, 16 Februari 2019
Ini Alasan Natasha Wilona Ogah Operasi Plastik -
Sabtu, 16 Februari 2019
Ini Pesan Dewi Perssik ke Lebby Agar Tak Seperti Rosa Meldianti