Tak Selamanya Sanksi FIFA Jadi Ancaman Menakutkan

Tak Selamanya Sanksi FIFA Jadi Ancaman Menakutkan
Tak Selamanya Sanksi FIFA Jadi Ancaman Menakutkan

Contoh paling dekat adalah Brunei Darussalam. Pada 2009, negeri Sultan Hasanal Bolkiah itu disanksi pada 2009 silam. Penyebabnya, pemerintah Brunei dianggap mengintervensi saat membenahi organisasi sepak bolanya yang buruk dan para pengurusnya yang bermental bobrok. Setelah sanksi turun, Brunei berbenah dan mampu bangkit.

Terbukti, pembinaan usia dini dan usia muda yang dijalankan berhasil menunjukkan peningkatan. Masih lekat di ingatan kita bagaimana Timnas U-20 Brunei menaklukkan Timnas U-19 dengan skor 3-1 pada 2014 silam.

Generasi emas Brunei itu saat ini sedang berkembang dan disiapkan untuk SEA Games 2015, di Singapura, Juni mendatang

Selain Brunei yang disanksi karena pemerintah yang ingin merombak total manajemen sepak bolanya, ada juga Yunani. Negeri yang kaya mitologi para dewa itu disanksi karena pemerintah turun tangan membenahi kepengurusan organisasi sepak bolanya yang didiga bermain-main denganmasalah keuangan.

Sanksi yang diberikan ke Yunani pun terhitung cepat, hanya empat hari. Itu setelah federasi sepak bola mereka (EPO) setuju memperbaiki rekening olahraga dan harus diteliti parlemen setempat.

Setelah dilakukan perbaikan, FIFA pun menerima hasilnya, kemudian mencabut sanksi larangan bertanding terhadap Yunani. (dkk/jpnn).

Dftar beberapa negara yang pernah disanksi FIFA

1. Irak
Dihukum sementara FIFA pada 20 November 2009 dan selesai pada Maret 2010.

OTORITAS sepak bola dunia, FIFA mengancam pemerintah Indonesia dan akan memberikan sanksi kepada PSSI. Ancaman itu menyusul proses verifikasi klub

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News