Tak Tega pada Petugas KPPS, Bu Risma Minta Pemilu dengan Sistem Elektronik
Apalagi, Risma saat ini tidak mempunyai kewenangan untuk kebijakan sistem itu. "Mungkin (penggunaan sistem elektronik, Red) akan memberi keringanan untuk petugas gitu," tambahnya.
Saat bertemu dengan anak dan istri Badrul Munir, Risma bertanya mengenai kondisi keluarga tersebut. Dia pun sempat menawarkan Wilda Tinnaila, putri Munir, untuk mendapatkan pekerjaan.
Wilda tentu sangat senang. Namun, Wilda yang berkuliah jurusan akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIE SIA) Surabaya itu masih menyelesaikan tugas akhir.
"Saya masih skripsi tahun depan. Tadi diminta untuk ke pemkot segera. Awal Mei ini," ujar Wilda. Dia mengungkapkan akan menyelesaikan skripsi tahun depan.
Budi Erni, istri Munir, menuturkan bahwa suaminya itu sehari-hari berjualan aneka gerabah dengan mobil pikap terbuka. Dia pun merasa senang dengan perhatian wali kota yang datang ke rumahnya itu.
"Untuk selanjutnya, semestinya pemerintah bisa kaji lagi pemilu ini. Supaya tidak ada korban lagi," ungkap Erni.
Badrul Munir diketahui meninggal Jumat (19/4). Dia menjadi anggota KPPS 19 Kelurahan Kedungbaruk.
Munir menjadi petugas yang menjaga kotak suara serta memandu pemilih agar tidak salah memasukkan jenis surat suara sesuai kotak yang disediakan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengunjungi keluarga dari petugas TPS yang meninggal saat bertugas.
- 4 Menteri Kompak di Sidang PHPU, Bansos Tak Terkait Pilpres 2024
- 2 Petugas KPPS di Inhu Meninggal Dunia, AKBP Dody Wirawijaya Sampaikan Belasungkawa
- Pelaku Penggelapan Honor KPPS Dijerat Pasal Berlapis, Sukurin
- Petugas KPPS yang Meninggal Dunia Dapat Santunan Rp 36 Juta, Kalau Sakit Sebegini
- Kemenkes Mencatat 57 Petugas Pemilu 2024 Meninggal Dunia Per 17 Februari
- Honor Petugas KPPS Dibawa Kabur, Sisanya Tinggal Rp 17 Juta