Tak Tega pada Petugas KPPS, Bu Risma Minta Pemilu dengan Sistem Elektronik

Tak Tega pada Petugas KPPS, Bu Risma Minta Pemilu dengan Sistem Elektronik
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Foto: dok.JPG

Apalagi, Risma saat ini tidak mempunyai kewenangan untuk kebijakan sistem itu. "Mungkin (penggunaan sistem elektronik, Red) akan memberi keringanan untuk petugas gitu," tambahnya.

Saat bertemu dengan anak dan istri Badrul Munir, Risma bertanya mengenai kondisi keluarga tersebut. Dia pun sempat menawarkan Wilda Tinnaila, putri Munir, untuk mendapatkan pekerjaan.

Wilda tentu sangat senang. Namun, Wilda yang berkuliah jurusan akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIE SIA) Surabaya itu masih menyelesaikan tugas akhir.

"Saya masih skripsi tahun depan. Tadi diminta untuk ke pemkot segera. Awal Mei ini," ujar Wilda. Dia mengungkapkan akan menyelesaikan skripsi tahun depan.

Budi Erni, istri Munir, menuturkan bahwa suaminya itu sehari-hari berjualan aneka gerabah dengan mobil pikap terbuka. Dia pun merasa senang dengan perhatian wali kota yang datang ke rumahnya itu.

"Untuk selanjutnya, semestinya pemerintah bisa kaji lagi pemilu ini. Supaya tidak ada korban lagi," ungkap Erni.

Badrul Munir diketahui meninggal Jumat (19/4). Dia menjadi anggota KPPS 19 Kelurahan Kedungbaruk.

Munir menjadi petugas yang menjaga kotak suara serta memandu pemilih agar tidak salah memasukkan jenis surat suara sesuai kotak yang disediakan.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengunjungi keluarga dari petugas TPS yang meninggal saat bertugas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News