Tak Terima Dana Otsus, Sekolah di Papua Pungut Iuran

Tak Terima Dana Otsus, Sekolah di Papua Pungut Iuran
Tak Terima Dana Otsus, Sekolah di Papua Pungut Iuran
“Bagi orang tua murid dari PNS mungkin tidak memberatkan. Tapi bagi orang tua murid yang buruh kasar, tentu terasa berat, apa lagi harus membiayai anak – anak yang bersekolah di sekolah swasta ditambah lagi kebutuhan tumah tangga sehingga memang berat terasa,” tukasnya kepada Radar Sorong.

Menurutnya, dalam pertemuan dengan orang tua murid untuk meminta pungutan Rp. 70 ribu karena alasan pihak sekolah tidak menerima dana Otsus. Demi menyelamatkan sekolah harus ditempuh kebijakan ini dengan meminta kerelaan orang tua murid untuk membayaran pungutan per bulan satu siswa  70 ribu.

Sesuai daftar rencana  anggaran belanja sekolah selama satu tahun pelajaran, SMANSA Fakfak membutuhkan dana sebesar Rp. 649.250.000 sehingga dibutuhkan iuran siswa per orang Rp. 70 ribu.

Dalam rencana anggaran belanja sekolah selama setahun pelajaran dari sumbangan tersebut akan digunakan untuk membiaya beberapa kegiatan sekolah seperti perbaikan instalasi listrik dan alat, ATK, daya dan jasa listrik, telephone internet dan air, perawatan gedung, perawatan alat, pengadaan sarana dan prasarana, kesra yang meliputi insentif dan kelebihan jam mengajar, insentif tata usaha, honor guru tidak tetap, pengadaan seragam guru, konsumsi guru dan TU serta THR guru untuk Idul Fitri dan Natal. Termasuk untuk kegiatan pembiayaan siswa, profesionalisme guru dan dies natalis.

FAKFAK - Ratusan orang tua murid SMA Negeri I (SMANSA) Fakfak dikumpulkan pihak sekolah guna membahas persoalan yang menimpa SMANSA.  Karena

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News