Takut Diperkosa, Terjun dari Angkot

Minta Berhenti Tak Diindahkan Sopir

Takut Diperkosa, Terjun dari Angkot
Takut Diperkosa, Terjun dari Angkot
Maka tinggal ada, sopir angkot dan seorang laki-laki yang duduk di samping sopir. Putri curiga karena angkot di perempatan Tu Gas kemudian belok kiri ke Jalan Pemuda arah Rawamangun. Padahal angkot seharusnya jalan lurus ke Terminal Pulogadung.

Di sinilah korban merasa ada gelagat yang tak baik dari sopir angkot. Apalagi korban yang minta turun sembari menyerahkan ongkos, namun sopir justru tancap gas. Maka, Putri yang dibalut rasa kawatir akan menjadi korban pemerkosaan nekat melompat keluar dari angkot. Meski pingsan dan luka serius, korban cepat ditolong dan dilarikan ke RS yang tak jauh dari lokasi. Sementara angkot tersebut langsung tancap gas.

Dari diagnosa dokter, Putri mengalami indikasi gegar otak ringan karena kepalanya terbentur dengan keras. Setelah dirawat intensif, korban berangsur-angsur sadar dan kesehatannya mengalami kemajuan. Bahkan, korban dibantu petugas RS, mengabari keluarganya di Semarang.

Seketika itu ibu kandung serta paman Putri terbang ke Jakarta. "Sekarang dia sadar dan sudah bisa bicara. Tapi dokter meminta kami menunggu perkembangan. Karena gegar otak ringan, bisa risiko memburuk atau sebaliknya cepat membaik," kata Erryanto.

JAKARTA - Heboh berita pemerkosaan perempuan di dalam angkot rupanya membekas di hati mahasiswi Institut Musik Indonesia (IMI), Novinda Parantika

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News