Taliban Berjanji Membentuk Pemerintahan Islami yang Inklusif di Afghanistan

Taliban Berjanji Membentuk Pemerintahan Islami yang Inklusif di Afghanistan
Para pemimpin Taliban menyatakan akan membentuk pemerintahan Islami yang inklusif di Afghanistan. (AFP: Taliban handout)

Rezim mereka dikenal brutal dalam membantai lawan-lawannya, bersekutu dengan kelompok teroris, menindas hak-hak perempuan, menerapkan bentuk hukuman yang kejam, termasuk menghancurkan situs kuno.

Koalisi negara-negara barat melakukan invasi untuk menggulingkan rezim Taliban setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat yang menewaskan hampir 3.000 orang.

Pasukan gabungan yang dipimpin Amerika Serikat, termasuk pasukan Australia, melakukan serangan untuk menghancurkan Taliban yang melindungi Usamah bin Laden dan gerakan teroris Al Qaeda-nya.

Taliban dengan cepat digulingkan dari kekuasaan, tapi kelompok ini terus hidup, melancarkan taktik perang gerilya selama 20 tahun melawan AS, sekutunya, dan tentara Afghanistan.

Sementara pasukan pemerintah menguasai wilayah perkotaan, Taliban mempertahankan kendali daerah pedalaman atas dukungan penduduk setempat, terutama dari etnis Pashtun di selatan dan timur negara itu.

Terobosan besar Taliban terjadi setelah AS dan negara-negara Barat lainnya menarik pasukan mereka dalam beberapa bulan terakhir.

Pejuang bersenjata Taliban bergerak menyapu seluruh negeri, merebut kota-kota hampir tanpa perlawanan yang berarti.

Banyak prajurit militer Afghanistan, yang sebagian besar dilatih dan dibiayai oleh AS, telah melarikan diri ke negara-negara tetangga.

Taliban kembali berkuasa setelah tersingkir di tahun 2001 dan inilah yang mereka inginkan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News