Taliban Digdaya di Medan Perang, tetapi Tak Becus Mengurus Uang

Taliban Digdaya di Medan Perang, tetapi Tak Becus Mengurus Uang
Pejuang Taliban menguasai istana kepresidenan Afghanistan setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu. Foto: Zabi Karimi/ AP - Aljazeera

Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan pemerintahnya sedang mencari semua opsi dan rute yang memungkinkan untuk terus membantu warga Amerika dan warga setempat yang membantu AS untuk meninggalkan Afghanistan.

Washington akan terus melakukan percakapan dengan Taliban yang melayani kepentingan AS, katanya.

Dia menambahkan AS akan melihat bagaimana hal itu dapat membantu Afghanistan tanpa menguntungkan pemerintah mana pun yang dibentuknya.

Orang-orang yang takut diperintah oleh Taliban telah bergegas ke perbatasan.

Di provinsi Panjshir, anggota milisi lokal dan sisa-sisa unit militer sebelumnya masih bertahan di bawah kepemimpinan Ahmad Massoud.

Pemimpin senior Taliban Amir Khan Motaqi meminta mereka untuk meletakkan senjata dan bernegosiasi.

"Emirat Islam Afghanistan adalah rumah bagi semua warga Afghanistan," katanya dalam sebuah pidato.

Taliban telah mengumumkan amnesti bagi semua warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan asing selama sejak 2001.

Dua minggu sejak mengambil alih ibu kota Kabul, Taliban belum menunjuk pemerintah baru atau mengungkap bagaimana mereka akan memerintah Afghanistan.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News