Tangerang Darurat Kematian Ibu-Bayi Saat Melahirkan
Tak hanya itu, penekanan angka kematian ibu melahirkan nantinya akan dilakukan pula mulai dari remaja.
”Dalam penekanannya kami juga akan sosialisasi pada remaja putri dengan memberikan tablet tambah darah. Agar ke depan, saat berumah tangga lalu hamil dan melahirkan, tidak mengalami gangguan seperti pendarahan yang mengakibatkan kematian,” tuturnya.
Selain itu juga, Naniek menambahkan jajarannya juga telah meminta seluruh rumah sakit rujukan harus siap menampung proses persalinan dari puskesmas.
Sebab selama ini pasien ibu hamil dalam kondisi gawat darurat ketika dirujuk ke rumah sakit rujukan harus berpindah be rumah sakit lain ketidaksiapan rumah sakit rujukan tersebut.
Dirinya pun berharap dengan masalah tersebut penanganan masalah kasus kematian ibu dan bayi dapat tertuntaskan.
”Selama ini masalah terjadi karena ketidakpastian informasi rumah sakit rujukan yang siap. Karena itu kami buat zonasi. Nantinya ibu hamil yang dirujuk sudah pasti diterima oleh rumah sakit rujukan untuk ditangani,” pungkasnya. (cok/dil/jpnn)
TANGERANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menyatakan status darurat kasus kematian ibu dan bayi saat proses persalinan. Pasalnya,
Redaktur & Reporter : Adil
- Kisruh Revitalisasi Pasar Kutabumi, APPSI Minta Pemerintah Dengarkan Pedagang
- Pj Bupati Tangerang Mengecam Ulah Ratusan Preman Mengamuk Pasar Kutabumi
- Kombes Sigit Minta Preman yang Mengamuk dan Menganiaya Pedagang di Tangerang Menyerahkan Diri
- Ratusan Preman Mengamuk di Tangerang, Menjarah dan Menganiaya Pedagang, Lihat
- PIK 2 Bangun 71 Unit Sarana Sanitasi Berkualitas di Desa Muara
- Pekerja Rentan di Kabupaten Tangerang Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan Terbanyak Se-Indonesia