Tangis Istri Bripka Slamet Mulyono Membuat Penghuni Asrama Penasaran

Tangis Istri Bripka Slamet Mulyono Membuat Penghuni Asrama Penasaran
Keluarga dan pelayat menyalati Bripka Slamet Mulyono, Senin (14/12). Foto: ANTONIUS CHRISTIAN/RADAR SOLO

jpnn.com, SRAGEN - Tak satu pun pihak keluarga Bripka Slamet Mulyono mendapat firasat bakal kehilangan kerabat mereka itu untuk selamanya.

Brigadir Polisi Kepala Slamet Mulyono meninggal dunia dalam tabrakan mobil patroli Polsek Kalijambe dengan KA Brantas di Dusun Siboto, Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Minggu (13/12) malam lalu.

Senin (14/12) kemarin, suasana duka menyelimuti keluarga almarhum Bripka Slamet Mulyono di Aspol Beskalan, Jalan Ronggowarsito No. 116, Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari.

Para pelayat mulai berdatangan sejak pagi. Secara bergelombang para pelayat melaksanakan salat jenazah di samping peti jenazah.

Aipda Abdullah, adik ipar Slamet, menuturkan, keluarga dan rekan-rekan di Aspol Beskalan sempat tak percaya kalau Slamet meregang nyawa saat bertugas.

Pasalnya, dia sempat mengirim pesan WhatsApp kepada salah satu penghuni aspol.

“Memberi kabar kalau beliau sedang piket dan mau patroli. Dia bersama dua temannya dalam satu mobil itu. WA-nya sekitar pukul 21.00,” katanya.

Sekitar pukul 23.00, rekannya tersebut kembali mendapat kabar kalau mobil patroli yang digunakan korban dihantam kereta api rute Pasar Senen-Blitar.

Bripka Slamet Mulyono meninggalkan tiga orang anak, salah satunya sedang mengenyam pendidikan di sebuah ponpes.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News