Tanker Iran Lakukan Transaksi Ilegal di Perairan Indonesia, Saeed Khatibzadeh Berkilah Begini

Tanker Iran Lakukan Transaksi Ilegal di Perairan Indonesia, Saeed Khatibzadeh Berkilah Begini
Kapal Tanker berbendera Iran yang ditangkap Indonesia. Foto: Al Jazeera

Data itu menunjukkan bahwa kapal MT Horse, milik National Iranian Tanker Company (NITC), hampir terisi penuh dengan minyak sementara MT Freya, yang dikelola oleh Shanghai Future Ship Management Co, kosong.

Ketika diminta untuk mengomentari tanker yang disita itu, Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh mengatakan kepada wartawan bahwa kapal itu memang membawa minyak.

"Masalah ini sedang ditindaklanjuti oleh Iran," ujar dia.

Organisasi Maritim Internasional mengharuskan kapal menggunakan perangkat sinyal atau transponder untuk keselamatan dan transparansi. Kru bisa mematikan perangkat jika ada bahaya pembajakan atau bahaya serupa.

Namun, transponder sering kali dimatikan untuk menyembunyikan lokasi kapal selama aktivitas terlarang.

"Kapal tanker, pertama kali terdeteksi pada pukul 5:30 waktu setempat (2130 GMT pada 23 Januari) menyembunyikan identitas mereka dengan tidak menunjukkan bendera nasional mereka, mematikan sistem identifikasi otomatis, dan tidak menanggapi panggilan radio," kata Wisnu dalam sebuah pernyataan, Minggu (24/1).

Pencarian oleh Reuters pada direktori perusahaan China menemukan bahwa alamat kantor terdaftar Shanghai Future Ship Management Co berada di bawah perusahaan lain bernama Shanghai Chengda Ship Management. Beberapa panggilan yang dilakukan ke kantor tidak dijawab.

Iran telah dituduh menyembunyikan tujuan penjualan minyaknya dengan menonaktifkan sistem pelacakan pada kapal tankernya, sehingga sulit untuk menilai berapa banyak ekspor minyak mentah Teheran yang berusaha untuk melawan sanksi Amerika Serikat.

Pemerintah Iran berkilah saat ditanya soal transaksi ilegal yang dilakukan kapal tankernya di perairan Indonesia

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News