Tanpa Bedah Perut, Angkat Kista 31 Cm dengan Tiga Sayatan Kecil

Tanpa Bedah Perut, Angkat Kista 31 Cm dengan Tiga Sayatan Kecil
TANGAN TERAMPIL: Dokter Relly (kiri) bersama staf medis RS Bedah. Priska Birahy/Jawa Pos/JPNN.com

Dokter tinggal mengambil kista itu berdasar gambar di monitor. ’’Kan terlihat gambar susunan perut dan letak kista,’’ ujar dokter yang menamatkan Fellow Endoscopy Gynecology di KIEL University, Jerman, pada 2004, tersebut.

Sambil menunjukkan sebuah video pengangkatan kista, dokter penghobi cycling itu berbagi kisah menariknya. Salah satu yang langka dan jarang dilakukan di metropolis adalah mengangkat kista gadis 18 tahun. Ukurannya 23 sentimeter. Alumnus Unair 1992 itu mengerjakannya pada Januari lalu. Memakan waktu sekitar dua jam, dengan cekatan tangan-tangannya mengoperasikan tiga alat yang dimasukkan ke dalam perut. Dengan perlahan, mata pisau menggunting kista dan memisahkannya dari kulit rahim. Setelah terlepas, kista lantas disedot keluar melalui pipa.

Bila tidak mahir dan tanpa skill oke, operasi bisa memakan waktu lama. Padahal, dengan teknik konvensional atau membelah perut, risikonya adalah perdarahan. Apalagi ukuran kista besar. Pengangkatan pun kian rumit.

Atas keberhasilan sebagai pionir pengangkatan kista denganlaparoskopi, bapak dua anak itu diundang ke sebuah seminar internasional pada 27–29 Maret. Di World Symposium on Endometriosis and Onkofertility, Atlanta, Amerika, itu, dia menunjukkan keberhasilan tersebut.

Selepas itu, berbagai ukuran kista pun dikerjakannya. Misalnya, pada seorang ibu muda asal Madiun yang dikerjakannya RS Bedah, tempatnya berpraktik. Kista berukuran 24x34x33 cm tersebut dilibasnya juga dengan teknik laparoskopi.

Perempuan 28 tahun itu datang kepadanya dengan keluhan perut membesar. Sebelumnya, dia sempat hamil, tetapi keguguran akibat ada kista di rahim. Lambat laun kista tersebut membesar dan membuatnya terlihat bak ibu yang mengandung enam bulan.

Setelah berkeliling dan mencicipi sekitar 10 diagnosis dokter, pada April lalu, dia menjatuhkan pilihan kepada dokter Relly.

Dia mengaku, seorang dokter menyarankan untuk angkat kandungan. Namun, justru oleh sulung di antara lima bersaudara itu, kista sebesar bola tersebut lenyap tanpa perlu mengangkat kandungan. ”Itu bergantung pada kemampuan. Dengan alat pun bisa dipisahkan antara kista dan kandungan,” ujar dokter yang kali pertama melakukan TLH (total laparoscopy hysterectomy), angkat kandungan dengan laparoskopi, pada 2005 di Surabaya.

Apa jadinya kalau perut membesar bak orang hamil enam bulan, tapi berisi kista? Sudah pasti, yang terbayang adalah pembedahan dengan sayatan besar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News