Tanpa Bodi Seksi, Horor Lokal Berjaya di 2017

’’Semua proses kami lakukan dengan serius dan tertata sehingga setiap aspek punya kualitas baik,’’ kata Joko.
Executive Producer Rapi Film Sunil Samtani sadar betul kalau penikmat film horor rindu atas kualitas. Oleh sebab itu, sejak awal produksi Pengabdi Setan, Sunil menekankan ke Joko supaya membuat film horor yang berbeda. Tidak murahan dan berkesan.
“Film horor akhirnya bisa lebih berkelas dan mendapat apresiasi yang layak,” kata Sunil saat syukuran pada November lalu.
Keseriusan juga menjadikan film Danur meraup banyak penonton. Bos MD Entertainment Manoj Punjabi mengatakan, keberhasilan Danur berkat pekerjaan secara tim yang solid. Mulai dari pihak produksi, pemain, hingga bagian promo.
"Faktor keberhasilan pertama adalah karena kerja tim yang solid. Kedua, saya memang tidak pernah setengah-setengah dalam memproduksi karya," kata Manoj Punjabi saat syukuran film Danur, beberapa waktu lalu.
Produser bertangan dingin itu menambahkan, film Danur punya banyak nilai lebih. Seperti cerita yang berkualitas dan karakter yang kuat.
"Saya berterima kasih kepada Risa Sarasvati yang telah mempercayakan novel horornya diproduksi jadi film," jelasnya.
Film horor Indonesia -setidaknya dalam tiga tahun terakhir- memang jauh lebih baik. Itu terlihat dari judul-judul film yang tidak lagi asal-asalan. Begitu juga dengan pemerannya, tidak lagi mengandalkan aktris yang dikenal sensual untuk mendongkrak penonton. (ded/len/JPC)
Sejumlah film yang muncul tahun ini membuktikan bahwa horor berkualitas mendatangkan lebih banyak uang ketimbang yang dipenuhi bodi seksi dan adegan esek-esek
Redaktur & Reporter : Adil
- Bintangi Film Tenung, Aisyah Aqilah Bagikan Cerita Soal Perannya
- Kisah Menyeramkan di Balik Penjagal Iblis: Dosa Turunan
- 7 Juta Penonton, Jumbo Masuk 3 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
- Raih 5 Juta Penonton, Jumbo Masuk Daftar 10 Film Indonesia Terlaris
- Film Godaan Setan yang Terkutuk Angkat Isu Iman dan Keharmonisan Keluarga
- Terikat Jalan Setan, Ketika Dunia Gaib Menembus Peradaban Modern