Tantangan Non-Tradisional Mengancam Asia Tenggara, Menlu Retno Beri 3 Solusi
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pertemuan Forum Regional Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ARF) menyoroti pentingnya untuk memperhatikan berbagai ancaman non-tradisional yang dapat menjadi ancaman terhadap kepentingan masyarakat.
“Ancaman non-tradisional, seperti krisis energi, krisis pangan, jangan dilupakan untuk diberi perhatian di tengah situasi tantangan keamanan, karena isu terkait pangan dan energi sangat terkait dengan kepentingan rakyat,” kata Retno dalam pertemuan ARF pada Jumat, seperti dikutip dari pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri.
Ia menjelaskan bahwa ada kemungkinan terjadinya konflik di kawasan seperti apa yang terjadi di kawasan lain. Selain itu, ketegangan yang terjadi di berbagai bagian dunia juga dapat meningkat dan memburuk.
Ia pun mempertanyakan apa yang harus dilakukan dunia jika hal-hal tersebut terjadi dan memberikan tiga saran yang ia ajukan.
“Pertama, terus perkuat dialog dan paradigma kolaborasi,” katanya.
Kedua, lanjutnya, ia menyarankan untuk terus memperkuat penghormatan terhadap hukum-hukum internasional.
Poin ketiga dan terakhir yakni untuk tidak melupakan bahwa selain menghadapi tantangan tradisional terkait keamanan, dunia juga tidak boleh melupakan berbagai tantangan non-tradisional.
“Tantangan ini penting untuk terus diatasi melalui kerja sama karena menyangkut langsung kepentingan rakyat,” tambahnya.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meminta negara Asia Tenggara waspada terhadap ancaman non-tradisional
- Para Menteri Keuangan ASEAN Sepakati Visi Single Window
- Dubes Iran Sebut Presiden Jokowi dan Menlu Retno Pahlawan untuk Palestina
- Bantuan Indonesia untuk Palestina dan Sudan Bentuk Diplomasi Kemanusiaan
- Vietnam Dinilai Berpotensi Jadi Naga AI Asia Tenggara
- Pemerintah Salurkan Bantuan 10 Juta Vaksin Polio dalam Negeri untuk Afganistan
- Amerika dan China Sibuk Berebut Kuasa, Negara-Negara Berkembang yang Menderita