Target Bulog Turun 20 Ribu Ton
Selasa, 08 Januari 2013 – 07:16 WIB

Target Bulog Turun 20 Ribu Ton
KESAMBI- Target pengadaan beras Sub Divre Bulog Cirebon di tahun 2013 menurun 20 ribu ton. Sebab, target di tahun 2012 mencapai 131 ribu ton, dan tahun ini hanya 110 ribu ton. Kepala Sub Divre Bulog Cirebon, Basirun mengatakan, penurunan target tersebut menurun sejalan dengan target Bulog Pusat. Penurunan ini juga dipengaruhi oleh semakin berkurangnya penerima raskin di tahun 2013. Pria kelahiran Purwokerto ini mengungkapkan, stok beras yang ada di gudang Bulog masih mencukupi hingga lima bulan mendatang. Stok beras yang ada setara dengan 37.881 ton. Tentang raihan tahun 2012, pengadaan beras mencapai 96 persen dari target, atau setara dengan 126.900 ton dari target awal 131 ribu ton. Pencapaian tersebut adalah tertinggi se-Jawa Barat.
“Secara nasional, penerima raskin tahun 2013 ini menurun. Hal itu sesuai dengan data di Kementerian Kesejahteraan Rakyat, termasuk salah satunya di wilayah Cirebon. Jadi target pun ikut menurun,” ujar dia, saat konferensi pers di kantornya, Senin (7/1).
Baca Juga:
Terkait pemenuhan target di tahun 2013, Basirun menjelaskan, untuk Januari, belum dilakukan pengadaan beras. Saat ini, masih merupakan masa tanam padi. Diprediksi, pengadaan beras baru bisa dilakukan pada akhir Februari mendatang. “Kalau saat ini, masih musim tanam. Mudah-mudahan bula depan sudah mulai pengadaan,” jelasnya.
Baca Juga:
KESAMBI- Target pengadaan beras Sub Divre Bulog Cirebon di tahun 2013 menurun 20 ribu ton. Sebab, target di tahun 2012 mencapai 131 ribu ton, dan
BERITA TERKAIT
- PLN IP Gandeng Mitra International Untuk Pembiayaan Proyek PLTS Terapung Saguling
- HIS Meraih The Best Corporate Emission Reduction Transparency Award 2025
- Pertumbuhan Industri Daur Ulang Baterai Menjanjikan, Ekosistem EV Makin Lengkap
- Bank Raya Dukung Komunitas Pelaku Usaha Go Digital dengan Raya App
- Sistem Proteksi Listrik Nasional Dinilai Lebih Baik dari Eropa
- Layanan Transfer Antar-Bank via RTOL melalui JakOne Mobile Bank DKI Telah Normal