Tarif KA Jarak Jauh Naik 1 Januari 2015

Tarif KA Jarak Jauh Naik 1 Januari 2015
Tarif KA jarak jauh naik 1 Januari 2015. Foto: Dok JPNN.com

Lebih lanjut, Makmur yakin bahwa perubahan itu tidak akan berdampak pada masyarakat pengguna transportasi kereta api. Pasalnya kebijakan menormalkan tarif KA itu sudah pernah dilakukan PT KAI pada triwulan pertama tahun 2014. Saat itu, Kemenhub juga menarik subsidi yang diberikan pada PT KAI.

"Hasilnya tidak ada penurunan jumlah penumpang. Sebab, daya beli masyarakat sekarang sudah tinggi dan orang sudah paham bahwa jika menggunakan kendaraan darat pasti macet," ujarnya.

Bambang Eko Martono, Direktur Komersial PT KAI mengatakan bahwa pihaknya mendukung kebijakan pemerintah untuk mengalihkan subsidi tersebut. Sebab, saat ini kereta komuter dan KRL setiap harinya dipadati oleh penumpang.

"Setiap hari selalu padat. Sehingga butuh penambahan fasilitas. Namun kami masih menunggu kepastian keputusan dari Kemenhub," jelasnya.

Dia menjelaskan dari data milik PT KAI, perbandingan jumlah penumpang untuk Kereta komuter dan kereta api jarak jauh pun sangat jauh. Kereta api jarak jauh setiap tahun total jumlah penumpang mencapai 70 juta orang. Sedangkan komuter dan KRL jumlahnya mencapai dua kali lipatnya. Yaitu mencapai 200 juta penumpang.

Menurut Bambang, dengan dialihkanya Public Service Obligation (PSO) dari kereta api jarak jauh ke KRL dan komuter, maka pemerintah akan memperbaiki fasilitas kereta jarak pendek. PT KAI pun sudah berancang-ancang menambah sejumlah fasilitas. Seperti penambahan frekuensi kereta api dan mengganti lokomotif yang sudah tua dan rusak.

Untuk penambahan lokomotif misalnya, PT KAI dalam dua tahun terakhir ini terus membeli lokomotif baru. Tahun lalu PT KAI memesan 100 lokomotif dari Amerika Serikat. Sedangkan tahun ini, sebanyak 50 lokomotif sudah dipesan dari Jerman. Tak hanya lokomotif, pihaknya pun juga akan menambah jumlah gerbong. Saat ini, kata dia, yang tersedia baru 700 gerbong.

"Nantinya akan kami tambah menjadi 1500 gerbong," ucap Bambang.

JAKARTA - Bagi warga yang sering menggunakan kereta api untuk perjalanan jarak jauh harus siap-siap merogoh kocek lebih dalam. Sebab, PT Kereta Api

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News