Tarif Tiket Pesawat Masih Mahal, ini Kata Pengamat Penerbangan
"Maskapai ini kan pesawatnya sewa semua. Nilai tukar rupiah terhadap Dolar sejak 2016 sudah turun. Ketika tarif batas atas (TBA) ditetapkan pada 2016 lalu, asumsinya kurs Dolar adalah Rp12 ribu, sekarang Rp14 ribu," tutur pria yang juga menjabat sebagai pengamat penerbangan ini.
Jika benar tidak efisien, menurut dia, pemerintah juga berhak memberikan teguran kepada maskapai yang melakukan pengadaan pesawat baru lagi, kecuali untuk peremajaan.
"Misal, pesawat yang sudah berusia delapan tahun diremajakan dengan mendatangkan yang usianya 0 tahun, itu oke saja," kata dia.
Untuk meningkatkan efisiensi, hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan mendorong maskapai untuk membuka jalur penerbangan internasional, tidak seperti sekarang, ketika airlines hanya bermain di tingkat domestik.
Kalau pun membuka jalur internasional, hanya sebatas Singapura dan Kuala Lumpur, meski sebenarnya kesempatan resiprokal dengan banyak negara, menurut Alvin sangat terbuka.
"Lihat saja maskapai Qatar terbang ke Indonesia, mengapa Indonesia tidak? Hal-hal seperti itu yang perlu kita kembangkan, jangan hanya sibuk bermain di dalam negeri," kata Alvin.(chi/jpnn)
Alvin mengaku tidak setuju jika avtur selalu menjadi 'kambing hitam' atas tingginya tarif tiket pesawat.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Mantap! Pelita Air Capai Tingkat Ketepatan Waktu hingga 95 Persen saat Arus Balik Lebaran
- Gunung Ruang Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Pantau Arus Mudik di Bandara Sepinggan, Penjabat Gubernur Kaltim: 175 Penerbangan Dalam Sehari
- Dirut Pertamina Nicke Pastikan Suplai Avtur dalam Kondisi Baik
- Arus Mudik, Sabtu Ini Pergerakan Penumpang di Bandara Soetta Diprediksi Mencapai 188.795
- Menjelang Lebaran, 3 Maskapai Tambah Penerbangan dari Bandara Supadio