Tarlem binti Unus Tajeum, TKI yang Tewas Misterius di Jordania
Nekad Berangkat dengan Bekal Rp 100 Ribu
Rabu, 11 Januari 2012 – 00:11 WIB
Ketidakjelasan itu membuat Awes meradang. Dia akhirnya menyetujui proses otopsi jenazah istrinya. "Kami rela meskipun jenazah katanya rusak jika diotopsi," ujar pria kelahiran Subang, 5 Oktober 1967, itu.
Elly Anita, pendamping dari LSM Migrant Care, mengatakan bahwa awalnya keluarga diminta pihak pemerintah agar tidak melakukan otopsi terhadap jenazah Tarlem. Mereka ditakut-takuti bahwa jenazah akan rusak jika diotopsi.
Namun, pihak keluarga bersikukuh melakukan otopsi untuk mencari kepastian penyebab meninggalnya Tarlem. Hasil otopsi Tarlem itu bisa keluar dua pekan lagi.
Kedatangan jenazah Tarlem kemarin sempat diwarnai insiden kecil. Diceritakan Elly, jenazah sempat terombang-ambing karena proses serah terima yang tidak jelas. Ketika mobil yang membawa jenazah sudah meninggalkan bandara, tiba-tiba ada petugas dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) yang meminta kembali ke bandara. Alasannya, serah terima jenazah harus dilakukan di bandara.
Satu lagi kisah pilu tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Berangkat ke Jordania dengan tekad besar demi keluarga, Tarlem binti Unus Tajeum,
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor