Tato, Bukan Lagi Sesuatu yang Negatif

Tato, Bukan Lagi Sesuatu yang Negatif
Tato, Bukan Lagi Sesuatu yang Negatif

jpnn.com - DULU, puluhan tahu lalu, oleh sebagian masyarakat umum, tato dianggap sesuatu yang negatif. Dalam beberapa tahun ini, persepsi negatif itu sudah mulai hilang.

Kini, tato lebih dimaknai sebagai dari sebuah seni yang dituangkan pada bagian tubuh manusia.

Dan tentu memiliki daya tarik sendiri karena apapun gambar yang diinginkan bisa melekat pada tubuh. Salah satu seniman tato Balikpapan, Suwanda menyebutkan jika tato saat ini tak sekadar digemari oleh kaum lelaki namun juga wanita.

Bahkan tak sedikit di antaranya adalah kalangan muda. Wanda-biasa disapa sendiri memiliki sebuah studio tato yang terletak di kawasan Baru Ulu, Balikpapan Barat.

Tak sekadar mengerjakan proses tato di studio, ia sering pula diundang untuk mengisi acara pameran sekaligus menato pengunjung acara tersebut. “Bahkan ada pula yang memanggil khusus untuk memasang tato di kediaman,” ungkap pria dengan penampilan reggae tersebut.

Dikatakan Wanda, memang tak sedikit pelanggannya yang awalnya merasa takut kala bertemu jarum tato. Namun, setelah proses yang dilakukan, justru banyak yang ketagihan.

“Tato menurut aku adalah seni yang hanya sebagian orang menyukainya. Sekarang tato nggak bisa dianggap sebelah mata, kalau tidak mau permanen, masih ada cara temporer atau sekadar lukisan pada bagian tubuh,” terangnya.

Untuk proses pembuatan tato sendiri, dibutuhkan kesadaran dan nyali yang baik. Tidak boleh dalam keadaan mabuk atau tak sadarkan diri. Begitu pula dengan peralatan yang dibutuhkan sebelum melakukan proses pembuatan tato.

DULU, puluhan tahu lalu, oleh sebagian masyarakat umum, tato dianggap sesuatu yang negatif. Dalam beberapa tahun ini, persepsi negatif itu sudah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News