Tegang! Polisi Disambut Golok Teroris di Tengah Waduk
’’Namun, seiring waktu, pentolan JI sudah berguguran dan ISIS muncul ke permukaan. Akhirnya, JAD menyatakan berbaiat kepada ISIS pada 2014,’’ jelasnya.
Jaringan JAD yang terungkap akhir-akhir ini diawali dari penggerebekan laboratorium bahan peledak di Majalengka pada 23 November 2016.
Dari tempat tersebut, ditangkap seorang pria bernama Rio. Dari Rio itulah polisi merunut jaringan mereka. Mulai yang di Tangsel hingga yang Purwakarta kemarin.
Purwakarta, lanjut Chaidar, memang menjadi asal mula komplotan JAD. Menurut dia, jaringan tersebut diciptakan Abu Roban pada 2006 setelah Noordin M. Top mulai bersembunyi pada tahun yang sama. Namun, saat Abu Roban tertangkap, jaringan itu mulai bergeser ke ISIS dan ditangani langsung oleh Bahrun Naim.
’’Memang, persebaran jaringan satu ini hampir sama seperti MIB, tetapi juga secara rahasia. Jadi, belum tentu jaringan di Majalengka tahu banyak soal yang di Purwakarta,’’ jelasnya.
Karena itu, Chaidar mengapresiasi upaya kepolisian yang bisa mengusut jaringan dari temuan di Majalengka. Menurut dia, polisi memang perlu upaya keras untuk mengungkap jaringan MIB yang masih kukuh.
’’Kalau MIT (Mujahidin Indonesia Timur) kan sudah melemah sejak Santoso gugur,’’ ucapnya. (idr/bil/gan/JPG/c17/nw)
JPNN.com – Densus 88/Antiteror membekuk empat terduga teroris yang diidentifikasi merupakan jaringan Jamaah Anshar Daulah, Tasikmalaya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Keseharian Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Karawang, Pak RW Kaget
- Densus 88 Tangkap Residivis Teroris di Karawang, Kepala BNPT Bilang Begini
- Tangkap Residivis Teroris, Densus 88 Temukan Barang Bukti Ini
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama