Tekan Kasus Demam Berdarah, Pemerintah Dorong Pemanfaatan Walbachia

Tekan Kasus Demam Berdarah, Pemerintah Dorong Pemanfaatan Walbachia
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran tim peneliti WMP yang telah berupaya keras selama 12 tahun dalam melakukan uji coba pemanfaatan bakteri Walbachia kepada nyamuk Aedes aygepti. Foto: dok Kemenko PMK

jpnn.com, JAKARTA - Pemanfaatan bakteri Walbachia belakangan menjadi temuan baru yang dapat digunakan untuk memberantas nyamuk Aedes aygepti penyebab kasus demam berdarah dangue (DBD).

Bakteri Walbachia diketahui merupakan bakteri alami yang banyak ditemui pada berbagai jenis serangga. Melalui riset ilmiah yang dilakukan oleh para peneliti World Mosquito Program (WMP), bakteri Walbachia yang disuntikkan ke nyamuk Aedes aygepti mampu mencegah replikasi virus dengue yang menjadi sumber penyakit DBD.

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran tim peneliti WMP yang telah berupaya keras selama 12 tahun dalam melakukan uji coba pemanfaatan bakteri Walbachia kepada nyamuk Aedes aygepti.

Muhadjir juga mendukung penuh implementasi pemanfaatan bakteri baik ini agar dapat digunakan untuk masyarakat. Penyebarluasan informasi perlu dilakukan sehingga masyarakat dapat percaya dengan hasil kajian ilmiah yang telah dilakukan.

“Saya kira, kita perlu terus menggencarkan informasi dari sisi keamanan dan melakukan filtering terhadap isu-isu yang kontraproduktif terhadap upaya kita untuk menangani masalah penyakit ini yang cukup memakan korban di Indonesia,” ujar Muhadjir saat memimpin dialog lintas instansi dan peneliti tentang pemanfaatan nyamuk Wolbachia secara hybrid, Rabu (29/11).

Muhadjir meminta, para perwakilan dari berbagai provinsi yang hadir secara daring untuk dapat membantu mensosialisasikan informasi mengenai manfaat baik bakteri Walbachia kepada masyarakatnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Kemenko PMK terbuka untuk menerima permohonan bantuan jika diperlukan upaya koordinasi teknis lebih lanjut yang dibutuhkan oleh pemerimtah daerah.

Sementara itu, Guru Besar sekaligus Peneliti Pusat Kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada Adi Utarini mengatakan upaya penelitian yang telah dilakukan selama 12 tahun di wilayah Yogyakarta telah terbukti aman bagi manusia dan mampu mengurangi replikasi virus dangue di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti.

Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan apresiasinya kepada jajaran tim peneliti WMP yang telah berupaya keras dalam melakukan uji coba pemanfaatan Walbachia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News