Tekan Kecelakaan Kerja di Sektor Perkebunan, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Workshop K3

Tekan Kecelakaan Kerja di Sektor Perkebunan, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Workshop K3
BPJS Ketenagakerjaan bersama ILO dan GAPKI menyelenggarakan workshop K3 bertajuk 'Promosi K3 dan Pencegahan Kecelakaan Kerja-Penyakit Akibat Kerja Pada Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia' di Jakarta, Senin (8/8). Foto: Dokumentasi Humas BPJS Ketenagakerjaan

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia secara resmi membuka workshop K3 bertajuk 'Promosi K3 dan Pencegahan Kecelakaan Kerja-Penyakit Akibat Kerja Pada Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia', Senin (8/8).

Kegiatan ini diselenggarakan atas kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan bersama Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

Sebagai informasi, kelapa sawit menjadi salah satu komoditas utama penggerak perekonomian nasional.

Pasalnya, Indonesia saat ini memiliki lahan perkebunan sawit seluas 16,8 juta hektare yang mampu menyerap 6 juta tenaga kerja.

Kondisi ini otomatis menempatkan Indonesia sebagai produsen sawit terbesar di dunia.

Namun di balik itu, tantangan yang dihadapi tentu semakin besar.

Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, jumlah kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) yang dialami oleh pekerja perkebunan menduduki peringkat teratas dan terus bertambah setiap tahunnya.

Terhitung sejak 2019 hingga pertengahan tahun ini, jumlahnya mencapai 52.762 kasus.

BPJS Ketenagakerjaan bersama ILO dan GAPKI menyelenggarakan workshop yang bertujuan endorong peningkatan pemahaman K3

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News