Teliti Ulat Sagu, Siswa Papua Raih Perunggu Lomba Riset Dunia
Kandungan Proteinnya Lebihi Telur Ayam Kampung
Minggu, 27 Mei 2012 – 00:06 WIB

Mike Juneth Christin Toan (kiri) bersama Fialdy Joshua Pattiradjawane, peserta lain, setelah mengikuti International Conference of Young Scientists ke-19 di Belanda. Foto : Surya Institute for Jawa Pos
Meski masih coba-coba, dia tidak ingin pembeli tertipu. Karena itu, dia memampang keterangan di konternya bahwa makanan yang dibuat berbahan ulat sagu.
Mike mengatakan, untuk membuat spageti, isi perut ulat sagu dikeluarkan, kemudian dicampur ke dalam adonan mi. Sementara itu, sisa tubuh dan kepala ulat sagu disisihkan dan dibuat campuran bahan siraman spageti bersama daging ayam. "Lumayan, spageti yang saya buat langsung habis," terang dia.
Untuk sandwich, isi perut ulat sagu diolah menyerupai mayones yang disiramkan ke tengah-tengah tumpukan roti, sayur, dan daging sapi. Lagi-lagi, sandwich itu pun laris manis.
Ketika ditanya apakah akan fokus berjualan, Mike hanya tertawa. Dia saat ini masih ingin terus belajar. "Saya ingin kuliah di Australia atau Tiongkok. Saya sudah mendaftar," tegas dia. (*/c11/ari)
Ulat sagu yang dikonsumsi banyak masyarakat Papua ternyata mengandung protein tinggi. Paling tidak, itulah hasil penelitian yang dilakukan Mike Juneth
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu