Tempus Est

Oleh: Dahlan Iskan

Tempus Est
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - ISTILAH Yunani ini bakal dihafal banyak orang: Tempus Abire Tibi Est. Terutama setelah beberapa hari terakhir beredar lagu bergenre deadrock berjudul Pengkhianat.

Di lagu itu, Tempus Abire Tibi Est dipekikkan sampai enam kali. Saya pun ditanya banyak orang: apa artinya. Saya menebak jawabnya ada di pekikan di belakang Tempus Abire Tibi Est: waktumu sudah habis.

Saya balik bertanya kepada banyak orang yang saya anggap ahli dalam filsafat Yunani. Tiga ilmuwan sosial. Dua orang Pastor Katolik. Pertanyaan saya sama: "Lahirnya istilah Tempus Abire Tibi Est berkaitan dengan apa di zaman siapa? Suwun. Mau saya kutip untuk tulisan saya".

Baca Juga:

Akhirnya saya harus menghubungi pujaan Anda: Rocky Gerung. Ia yang memberikan jawab: Itu terdapat di salah satu puisi karya Horace.

"Ia banyak menghasilkan puisi bergaya satire," ujar Rocky Gerung. "Horace adalah sastrawan Roma, zaman Kaisar Agustus," tambahnya.

Saya dapat tambahan keterangan dari ilmuwan muda yang juga mendalami filsafat. Saya sering diskusi dengan anak muda ini tetapi belum pernah baku dapa. Diskusi saya lewat online.

Baca Juga:

Nama anak muda itu hanya satu kata: Biiznillah. Saya yang diminta memberi kata pengantar di bukunya. Judul bukunya itu, LOGOS: Sengketa Tuhan dan Kebenaran, Dari Evolusi Ke Transendensi, Dari Mitos Hingga Filsafat.

Menurut Biiznillah, ucapan di lagu Pengkhianat itu muncul pertama kali dalam Epstitles II.II karya Horace dalam puisi surat-surat pujiannya kepada kaisar Agustus yang pulang membawa kemenangan dari beberapa peperangan.

Dulu, setelah ada lagu Celeng Degleng, Megawati mau menerima Ganjar yang didukung Jokowi. Kini, setelah ada lagu Pengkhianat entah apa yang akan terjadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News