Temuan BPOM, Masih Banyak Takjil Mengandung Formalin dan Boraks

Temuan BPOM, Masih Banyak Takjil Mengandung Formalin dan Boraks
Kepala BPOM Penny K Lukito menunjukkan buku tips Keamanan Pangan selama Ramadan pada masa pandemi COVID-19 dan Tips Mencegah COVID-19. Foto : Humas BPOM

"Penurunan persentase TMS ini lantaran banyak pedagang yang tidak berjualan. Ini menunjukkan bahwa pedagang kita sadar akan bahaya pandemi Covid-19 sehingga memilih tidak jualan," terangnya.

Mengenai tindakan terhadap temuan pangan jajanan buka puasa (takjil) yang mengandung bahan berbahaya dalam pangan adalah berupa pembinaan dan penelusuran lebih lanjut asal produk serta bahan baku produk tersebut.

Untuk melindungi masyarakat dari pangan berbahaya, BPOM meluncurkan Buku Tips Keamanan Pangan Edisi Ramadan + Tips Khusus Mencegah COVID-19 dan Buku Serba COVID, Cegah COVID-19 Sehat untuk Semua.

Buku-buku ini berisi tips Keamanan Pangan selama Ramadan pada masa pandemi COVID-19 dan Tips Mencegah COVID-19.

Dengan tips-tips ini masyarakat bisa berperan dalam mencegah penularan COVID-19 serta melindungi diri dari risiko yang timbul akibat pangan yang tidak aman dan bermutu.

“Buku ini adalah persembahan BPOM untuk masyarakat Indonesia. Silakan digunakan sebagai bahan edukasi keamanan pangan dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap keamanan pangan sekaligus agar masyarakat mandiri dalam mencegah COVID-19,” pungkasnya. (esy/jpnn)

Dari hasil pengawasan BPOM terhadap pangan jajanan berbuka puasa atau takjil masih ada yang mengandung formalin dan boraks.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News