Temuan KPAI Ungkap 2 Titik Rawan PTM 100 Persen

Temuan KPAI Ungkap 2 Titik Rawan PTM 100 Persen
Suasana pembelajaran tatap muka salah satu sekolah yang diawasi KPAI. Foto dokumentasi KPAI

jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengungkapkan ada dua titik rawan ketika PTM 100 persen.

Titik rawan itu diperoleh dari hasil pengawasan PTM 100 persen, yang dilakukan KPAI.

Pertama, tidak terjadinya jaga jarak saat proses pembelajaran di kelas.

Tidak bisa jaga jarak, dalam ruangan tertutup dan berkumpul selama setidaknya empat jam sangat rawan terjadinya penularan.

"Ketika kapasitasnya menjadi 50 persen maka jaga jarak 1 meter per siswa bisa dilakukan dan anak-anak masuk sekolah tidak setiap hari," terang Retno dalam pernyataannya, Kamis (3/2).

Kedua, kerumunan penjemput (terutama di  jenjang SD) yang terjadi hampir di seluruh sekolah, saat pulang sekolah menciptakan kerumunan yang juga sangat berbahaya.

Jika jumlah murid yang masuk dikurangi kapasitasnya hingga 50 persen, maka kerumunan juga bisa jauh berkurang sehingga jaga jarak terjadi juga saat penjemputan.

KPAI mendorong keterbukaan setiap sekolah untuk umumkan kasus positif secara transparan.

Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti mengungkapkan ada dua titik rawan selama PTM 100 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News