Tenang, Kerja Sama dengan Partai Komunis Tiongkok Tak Mengubah Ideologi Golkar

Tenang, Kerja Sama dengan Partai Komunis Tiongkok Tak Mengubah Ideologi Golkar
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono. Foto: dokumen JPNN.Com

Agung menyatakan tidak benar seperti diisukan bahwa pada era Airlangga Hartarto baru ada kerja sama dengan PKC dan tukar-menukar kader.

Agung juga menjelaskan jika kunjungan dan kerja sama itu tak mengubah dirinya untuk berpaham komunis. Kunjungan itu hanya semata-mata studi banding antara partai. “Saya tetap antikomunis, saya tetap Golkar,” tegas Agung.

Terakhir Golkar juga mengirimkan kadernya seperti Roro Esty, Sari Yulianti dan Melki Lakanena berkunjung ke Tiongkok. “Sekarang malah lebih banyak bicara soal ekonomi. Berbicara soal jalur sutera atau One Belt One Road, bahkan saya lihat lebih banyak bicara soal kapitalis,” ungkap Agung.

Agung juga menegaskan jika kunjungan ke Tiongkok tak hanya dilakukan oleh Golkar. PDIP, Partai Gerindra, Partai Nasdem, PKS dan PP dan PKB juga berkunjung ke PKC di Tiongkok. Bahkan saat PKC pekan ini berkunjung ke Indonesia, juga menyempatkan diri bertemu PDIP dan Gerindra. “Tiga partai itu secara khusus mereka kunjungi. Jadi kenapa diributkan soal Golkar yang aneh-aneh,” ujarnya.

“Kami tetap antikomunis, tetapi dari saling kunjung ini, kita tahu apa yang dilakukan PKC untuk negerinya. Ini sifatnya ilmiah. Jadi jangan keliru menterjemahkannya. Sampai-sampai kita terbawa-bawa Golkar dengan PKC yang komunis. Kami kerja sama bukan soal ideologinya. Akan tetapi lebih pada tata cara pengelolaan partai. Saya setuju untuk tetap diteruskan kerja sama ini,” tutur Agung.

Agung meminta semua pihak untuk tidak berprasangka buruk atas kunjungan PKC ke Golkar. “Jangan phobia, hubungan kita tetap terbuka dan Golkar selalu menjaga dan menghargai kedaulatan masing-masing. Saya kira PKC juga sama,” ucapnya.

Agung merasa perlu meluruskan hal itu karena ada pihak-pihak yang memakai momen kunjungan PKC ini untuk mendiskreditkan Airlangga Hartarto dan Golkar. “Ini menjelang Munas Golkar, jadi ada yang berusaha goreng-goreng pertemuan seolah-olah Golkar melenceng. Perlu saya tegaskan, Golkar tetap partai moderat siapa pun yang memimpin. Golkar tetap partai tengah, tetap partai kebangsaan dan tetap partai kemajemukan dan ideologi Pancasila,” tegas Agung Laksono. (dil/jpnn)

Partai Golkar sebagai salah satu partai terbesar di Indonesia sudah memiliki sejarah panjang dalam hubungan luar negeri dengan partai lain. Bahkan dengan Partai Komunis Tiongkok (PKC).


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News