Tentang Kegigihan, Keikhlasan, dan Impian Polisi Hebat Itu

Tentang Kegigihan, Keikhlasan, dan Impian Polisi Hebat Itu
Bripka Junaidin, personel Polsek Rasanae Barat, Kota Bima, bersama dengan anak-anak dan pembimbing pondok pesantren Al Fathul Alim, ponpes yang dia dirikan sendiri di desa Songgela, Kota Bima, NTB, Rabu (10/2) lalu. Foto: Tri Mujoko Bayuaji/Jawa Pos

Junaidin memiliki mimpi besar, yakni menjadikan pesantrennya semakin berkembang. Salah satunya, bisa memiliki asrama. Kebetulan masih ada sejumlah ruang kosong di kompleks ponpes yang bisa digunakan untuk asrama.

”Kalau saya punya asrama dua lantai saja, itu sudah bagus. Anak-anak sudah ingin menginap di sini,” ujarnya.

Adanya asrama tentu menjadi sarana penunjang bagi mimpi Junaidin lainnya, yaitu mengesahkan ponpes itu sebagai lembaga pendidikan resmi. Junaidin berharap ponpesnya bisa menjadi salah satu madrasah di Kota Bima.

Untuk merealisasikannya, Junaidin mengaku saat ini masih mempelajari syarat-syaratnya. Salah satu caranya, intens berhubungan dengan orang dari dinas pendidikan dasar.

Bisa jadi impian itu masih lama terealisasi, tapi setidaknya Junaidin sudah berbangga lantaran beberapa syarat sudah terpenuhi lewat jerih payahnya.

”Kan selain bangunan gedung, harus ada murid-muridnya. Nah, kalau murid kan sudah ada,” ujarnya.

Jika impian itu terwujud, dia berharap suatu saat bisa mengundang Kapolri, menteri agama, dan duta besar Arab Saudi untuk bisa berkunjung ke ponpesnya.

”Ya, walau sederhana, syukur-syukur kalau atasan bisa tahu. Saya pengin cerita ada anak buahnya yang bangun pesantren,” tuturnya, lantas tertawa. (*/c10/ttg)

BRIPKA Junaidin mendirikan sebuah pondok pesantren di Desa Songgela, Kota Bima. Para santri juga diajari ilmu hukum sederhana. Jika kelak ponpes

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News