Tentang Perempuan Menemukan Tujuh Telur dan Cenderawasih
Sabtu, 21 Juni 2014 – 15:30 WIB

CANTIK DAN BERPRESTASI: Monica Witarsa membatik kain bermotif Raja Ampat di Batik Banyusumilir, Rabu (18/6). Foto: Freddy for Jawa Pos
Pembimbing komunitas belajar membatik binaan Banyusumilir, Ary Widarto, menyatakan sangat senang saat ini mulai banyak generasi muda yang melirik batik sebagai hobi.
Karena itu, anggota komunitas yang bergabung tidak hanya dibina untuk bisa membatik. Mereka juga harus bisa berkreasi dan berprestasi. ’’Komunitas ini memang didedikasikan untuk mencetak prestasi anak muda di bidang batik,’’ ujarnya.
Bagi Ary, yang terpenting dalam membatik adalah membuat konsep cerita atau filosofi. Kemudian, baru desain motif. Jangan sampai terbalik. Jadi, setiap batik yang didesain memiliki cerita atau maksud tertentu.
’’Bukan hanya desain cantik, tetapi ada makna di baliknya,’’ katanya. (Septinda Ayu Pramitasari/c5/dos)
GADIS berparas cantik itu tidak berhenti menggoreskan lilin panas dari canting listriknya ke selembar kain katun putih di Batik Bayusumilir, Rabu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu