Tepat Sembilan Tahun, Jepang Pastikan Fukushima Aman dari Radiasi

Tepat Sembilan Tahun, Jepang Pastikan Fukushima Aman dari Radiasi
Petugas memproses buah stroberi untuk diuji deteksi kontaminasi radiasi di Pusat Teknologi Pertanian Fukushima di Kota Koriyama, Prefektur Fukushima. Foto: ANTARA/Suwanti

Sementara limbah radiasi di wilayah kontaminasi yang agak jauh dari pusat ledakan telah ditangani, misalnya dengan pengangkatan tanah dilanjutkan dengan pengemasan khusus dan penyimpanan di tempat penyimpanan sementara, sedangkan zona sisa 2,5 persen masih terkendala level radiasi sangat tinggi.

Area kontaminasi radioaktif di udara, menurut hasil pemantauan pemerintah, juga terus menyusut dengan angka radiasi yang turut mengecil.

Di pusat Kota Fukushima, misalnya, radiasi sebelum bencana terpantau di angka 0,04 mikrosievert/jam. April 2011, angkanya naik drastis hingga mencapai 2,74 mikrosievert/jam. Setelah penurunan dari tahun ke tahun, per Juli 2019 angkanya telah kembali mendekati kondisi semula, yaitu 0,14 mikrosievert/jam.

Dengan begitu, masyarakat yang sebelumnya dievakuasi juga telah banyak yang kembali ke kawasan tempat tinggal mereka. Dari angka paling tinggi 164.865 orang pada Mei 2012, kini tersisa sekitar satu perempat, 42.705 orang, yang berarti 2,3 persen dari seluruh populasi di Prefektur Fukushima.

Kemudian contoh paling konkret, hasil uji deteksi radiasi pada produk-produk pertanian dan perikanan juga menunjukkan kecenderungan positif.

Data Pusat Teknologi Pertanian Fukushima menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2019 tidak ada satupun sampel produk pertanian, seperti beras, sayur, buah, daging, bahkan jamur liar, yang melewati angka batas standar paparan radioaktif dari zat cesium.

Sebetulnya hasil uji yang positif ini telah muncul sepenuhnya pada 2017. Kurun waktu dua tahun, hasilnya tetap dalam konsistensi yang sama.

Hanya saja pada produk ikan dari sungai, danau, dan rawa, sebanyak empat dari 1.128 total sampel yang diuji tercatat mempunyai angka kontaminasi radioaktif yang melebihi standar. Namun angka itu kecil sekali jika dibuat prosentase, yakni 0,35 persen.

Akhir Maret mendatang, Fukushima akan menjadi titik awal estafet obor (torch relay) Olimpiade.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News