Tepis Kabar Kubu Prabowo-Hatta Gunakan TNI untuk Pengaruhi Warga

jpnn.com - JAKARTA - Juru Bicara Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mayjen (Purn) TNI Sudrajat tidak percaya ada oknum Babinsa TNI yang mengarahkan warga untuk memilih duet capres yang diusung koalisi Merah-Putih itu. Menurutnya, kabar itu adalah isu yang biasa dihembuskan menjelang pemilihan presiden (pilpres)
"Isu seperti itu biasa setiap pemilu. Ssudah dari dulu," kata Sudrajat di Rumah Polonia yang menjadi markas tim pemenangan Prabowo-Hatta, Jakarta Timur, Kamis (5/9).
Mantan Duta Besar RI untuk Tiongkok itu menegaskan, TNI sejak reformasi selalu konsisten untuk bersikap netral. Ia pun yakin sikap tersebut akan tetap dipertahankan pada pemilu kali ini.
Sudrajat juga yakin tidak ada purnawirawan di kedua kubu yang berusaha memanfaatkan perwira TNI aktif. Pasalnya, sebagai pensiunan mereka, mereka sudah tidak punya pengaruh apa-apa di dalam TNI.
"Walaupun sudah pensiun semua masih menjunjung Sapta Marga, saya yakin tidak akan tega menyeret adik-adiknya," ucap purnawirawan TNI yang pernah bergabung dalam ormas NasDem ini.
Sebelumnya beredar informasi bahwa warga di sekitar Jakarta Pusat didatangi oknum yang mengaku aparat Babinsa TNI. Oknum tersebut mengaku tengah melakukan pendataan siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang akan dipilih. Dalam aksinya, oknum tersebut TNI juga mengarahkan warga memilih capres tertentu. (dil/jpnn)
JAKARTA - Juru Bicara Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mayjen (Purn) TNI Sudrajat tidak percaya ada oknum Babinsa TNI yang mengarahkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mensos Sebut 5 Ribu Siswa Lulus Administrasi untuk Masuk Sekolah Rakyat
- RUU Polri Dinilai Membuat Polisi Superbody
- Pertamina Rayakan Puncak Hari Buruh Internasional 2025, Menaker Yassierli Beri Apresiasi
- Bupati Sumedang Berharap Buruh Sejahtera dan Turut Menggerakkan Ekonomi di Indonesia
- Tampilan Kartu Ujian PPPK Tahap 2 Terbaru, Yang Belum Silakan Cetak Lagi
- Sidang Gugatan Pedagang Ayam vs BRI Ditunda Lagi, Haris Azhar Kritik Ketidaksiapan Bank