Tepis Kicauan Andi Arief, Mbak Puan Beber Instruksi Presiden

Tepis Kicauan Andi Arief, Mbak Puan Beber Instruksi Presiden
Menko PMK Puan Maharani berhijab. Foto: Fathra/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kordinator Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menyikapi tudingan miring yang dilontarkan Wakil Sekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief terkait penanganan pascabencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).  Puan mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menginstruksikan Menkopolhukam Wiranto untuk menangani penanggulangan pascabencana Sulteng dengan melibatkan beberapa kementerian.

Salah satu pihak yang terlibat dalam upaya itu adalah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang dipimpin Puan. "Untuk dimengerti, jika presiden sudah mengintruksikan Menkopolhukam-TNI yang langsung memimpin darurat gempa Palu, itu melibatkan beberapa kementerian, termasuk Kemenko PMK," ujar Puan dalam siaran persnya, Senin (1/10).

Puan yang saat musibah gempa dan tsunami di Palu sedang mengikuti sidang Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait penanggulangan penyakit TBC, mengaku terus memantau dan aktif berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. "Kebetulan saya sedang di PBB, tapi saya terus memantau dan berkordinasi," kata Puan.

Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan, Kemenko PMK mendapat perintah langsung dari Presiden Jokowi untuk melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga teknis dalam rangka penanganan pengungsi, dapur umum, ketersediaan bahan pangan dan pelayanan kesehatan. “Kami langsung melakukan koordinasi terkait pengungsian, dapur umum, ketersediaan pangan dan pelayanan kesehatan," jelasnya.

Sebelumnya Andi Arief melalui akunnya di Twitter menyebut manajemen penanganan pascabencana harusnya menjadi tanggung jawab Puan selaku Menko PMK. Namun, Andi menyebut ada manajemen penanggulangan bencana yang terputus karena ketidakmampuan Puan.(boy/jpnn)


Menko PMK Puan Maharani menepis anggapan miring dari Andi Arief tentang adanya manajemen penanganan bencana yang terputus karena ketidakmampuannya.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News