Terasi Dibawa Pelaut Makassar ke Australia, Resepnya Masih Dirahasiakan Sampai Sekarang

Nurainiah Majid, pemilik dan pengelola restoran, memulai minggunya dengan membuat sambal terasi segar yang selalu dicari oleh pelanggan.
Dia menghabiskan tiga kilogram cabe segar, yang dibeli di pasar lokal, diblender dengan bawang, tomat, dan satu blok terasi kemasan.
Tidak seperti metode yang dilakukan Mark Motlop yang memasak semua bahan dalam satu panci, Nurainiah justru menumis bahannya dalam wajan sampai cabenya berubah warna dan rasanya pas.
"Saya nyalakan api dan memasak dengan sedikit minyak, garam dan gula. Itu saja. Tapi harus berhati-hati jangan sampai gosong," katanya.
Resep sambal terasi ini dipelajari wanita 46 tahun itu dari ibunya di Surabaya, Jawa Timur, dan membawanya ke Australia, saat berimigrasi bersama suaminya pada 1997.
Ketika dia membuka restorannya, The Sari Rasa, di Darwin 20 tahun yang lalu, Nurainiah mengatakan dia tidak percaya ketika warga lokal di sini justru mencari terasi.
Ibu lima anak ini mengatakan pelanggannya dari Arnhem Land selalu datang untuk menikmati sambal terasi.
"Saya kira orang Aborigin tidak tahu apa-apa tentang terasi. Tapi suamiku menjelaskan sejarah orang Makassar datang ke sini dan bergaul dengan orang Aborigin. Makanya mereka mengenal makanan Indonesia juga,” katanya.
Sambal terasi telah menjadi hidangan populer di Kota Darwin, Australia, tetapi resepnya masih jadi rahasia para pembuat
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan