Terdepak dari Waketum Gerindra, Arief Poyuono Ungkap Ada Perbedaan dengan Prabowo
- Apa karena terlalu vokal?
Enggak juga. Yang pasti ada sesuatu perbedaan jalan. Antara saya, ya kan, dengan Prabowo lah. Cara berjuangnya Gerindra. Yang kedua kan saya pernah ngomong 2017, kalau Prabowo gagal jadi presiden, saya sudah enggak mau ngurus Gerindra lagi.
- Pernah ya? Kapan itu?
Pernah. Yang saya mengatakan Jokowi itu kawan, Prabowo itu ketua umum saya. Kali ini di 2019 kalau kalah, saya tidak akan mengurus Gerindra lagi.
- Artinya ke depan tidak di Gerindra lagi?
Masih, saya masih kader Gerindra. Sekarang saya akan kembali ke kegiatan saya dari dulu, kerja di perusahaan. Kan saya memang karyawan di satu perusahaan.
Terus mengurusi buruh. Kan sebelum ada Gerindra saya sudah jadi pimpinan serikat buruh nasional. Apalagi kan sekarang banyak pekerja-pekerja di BUMN terancam PHK dan di-PHK. Kan saya harus membantu mereka.
Juga ada pengelolaan BUMN yang banyak pengarah ke pegrusakan, atau penghancuran BUMN itu. Jadi saya harus berjuang untuk mereka (buruh-red).
Eks Waketum Gerindra Arief Poyuono bicara apa adanya mengenai kepengurusan partainya yang baru.
- Gugatan Disidangkan di PTUN, Tim Hukum PDIP Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran
- Pengamat Maritim Beri Pesan Khusus Menjelang Kepemimpinan Prabowo-Gibran
- Heikal Safar Minta Pihak yang Kalah di MK Legawa Terima Kemenangan Prabowo-Gibran
- Putusan Sidang PHPU MK jadi Simbol Kemenangan untuk Pendukung Prabowo-Gibran
- Airlangga Membaca Peluang Kerja Sama PDIP - Prabowo, Begini Analisisnya
- Transisi Pemerintahan, Taufan Rahmadi Singgung soal Prioritas Pariwisata Indonesia