Terharu...Perjuangan Pulangkan Bayi Malang itu ke Syria

Terharu...Perjuangan Pulangkan Bayi Malang itu ke Syria
Hajar Saleh dan cucunya, Jaafar. Foto: Reuters

Yakni, Sayeda Zeinab. Sadar masa depan putrinya yang saat itu berusia 23 tahun masih panjang, perempuan 47 tahun itu memberikan restunya.

Apalagi, mengungsi bukanlah hal baru baginya. Sebagai keturunan pengungsi Palestina, Saleh kenyang berpindah-pindah.

Januari 2016, Amina dan keluarga kecilnya tiba di perbatasan Syria dan Turki. Sesaat sebelum menyeberang, dia berpose bersama Jaafar.

Memakai jilbab warna hitam dan jaket musim dingin yang tebal, Amina tersenyum ke arah kamera.

Di pelukannya, Jaafar yang masih bayi terbungkus baju terusan berwarna kuning.

Saleh yang menerima foto itu lewat telepon genggam tersenyum. Tidak ada firasat apa pun yang muncul.

Beberapa jam setelah mengirimkan foto terbarunya kepada Saleh, Amina dan rombongan para pengungsi yang lain menyeberang ke Turki.

Mereka berjalan kaki bersama-sama menuju negeri orang. Malang, penjaga perbatasan Turki menyangka rombongan pengungsi Syria tersebut adalah kaum Kurdi.

Perang Syria yang berkepanjangan merenggut kebahagiaan Hajar Saleh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News