Terkait KLB, Gusti Randa: FIFA Anggap PSSI sebagai Anak Nakal

Terkait KLB, Gusti Randa: FIFA Anggap PSSI sebagai Anak Nakal
Gusti Randa saat ditemui di Stadion Madya beberapa waktu lalu. Foto: Amjad/JPNN

BACA JUGA: Harga Tiket Leg Kedua Final Piala Presiden 2019 Arema FC vs Persebaya

Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu menuturkan KLB kemungkinan besar diselenggarakan pada Agustus mendatang. Penenuan waktu itu juga tidak sesuai denga statuta PSSI sendir, Gusti mengakui itu.

Sebab, jika melihat statuta, setidaknya KLB digelar tiga bulan setelahnya. Artinya, jika diusulkan pada 20 Februari, paling lambar KLB harusnya dilaksanakan pada 20 Mei.

Dia ingin menjelaskan duduk perkaranya terlebih dahulu kenapa muncul Agustus sebagai waktu yang tepat adanya KLB. Gusti menerangkan adanya Pemilihan Presiden pada 17 April mendatang jadi salah satu faktor yang ikut membuat KLB PSSI mundur. Selain itu, keterbatasan dana alias kas PSSI yang kosong jadi hal terpenting lain kenapa KLB dilaksanakan Agustus.

Gusti mengungkapkan keterbatasan dana itulah yang membuat pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan baru bisa dibentuk paling lambat awal Mei mendatang. Usai pembentukan, Komite pemilihan juga butuh waktu untuk membuka pendaftaran. Paling tidak 2 pekan setelah dibuka.

’’Setelah pendaftaran, yang kami sebut notifikasi harus verifikasi. Dilihat berhak atau tidaknya. Dua minggu dikasih, sudah paling cepat. Sekitar Juni, artinya 8 minggu setelahnya baru oke KLB, artinya Agustus. Repot kalau ada yang mau cepat-cepat,’’ katanya.

BACA JUGA: Arema: Bonek? Siapa Takut

Dia berharap masyarakat agar tenang. Pihaknya sedang mempersiapkan KLB dengan baik agar nantinya kepengurusan yang baru benar-benar bisa memberikan perubahan di kubu PSSI. ’’Ikuti tahapannya, nanti kepengurusan yang baru jangan digoyang lagi. semoga,’’ harapnya. (rid)


Tidak ada kewajiban mutlak PSSI untuk lapor FIFA dulu dalam melakukan KLB alias Kongres Luar Biasa.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News