Terkait Konflik di India, Komisi I DPR Desak Kemenlu Segera Mendata WNI
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengingatkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) segera memperhatikan eskalasi konflik di India, terkait keselamatan dan keamanan Warga Negara Indonesia (WNI).
Meutya meminta Kemenlu berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di India, untuk mendata dan memastikan keamanan WNI pascabentrokan warga yang menolak Undang-Undang Kewarganegaraan (Citizenship Amendment Act/ CAA) yang dianggap antiMuslim.
“Yang paling utama didata dulu semua. kemudian diperiksa satu-satu bagaimana kondisi dari warga negara kita. Kami meminta Kemlu segera berkoordinasi dengan perwakilan kita di sana,” kata Meutya di kantor DPP Partai Golkar Jakarta, Jumat (28/2).
Bagi Meutya, kerusuhan di India yang berujung pada tewasnya sejumlah orang, merupakan persoalan kemanusiaan yang serius.
"Jika memang eskalasi meningkat, apa perlu dipulangkan atau bagaimana? Tentu kita perlu berkoordinasi dengan Kedutaan kita di sana," kata Meutya.
Menurut dia, sikap Komisi I DPR RI jelas, kalau untuk perlindungan WNI tetap menjadi hal yang paling diutamakan. Karena itu, ia meminta pemerintah melalui Kemenlu selalu mengikuti segala bentuk eskalasi yang terjadi di India.
"Apabila perlu dilakukan pemulangan dan lain-lain, maka perlu dipertimbangkan bagaimana teknis pemulangannya nanti," tandas Meutya. (antara/jpnn)
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengingatkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) segera memperhatikan eskalasi konflik di India, terkait keselamatan dan keamanan WNI di sana.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Kemenlu & IJMI Gelar Seminar, 'Cegah Kerja Paksa & Perdagangan Orang'
- Soal Ledakan Gudang Peluru, Dave Laksono: Perlu Dicari Tahu Kenapa Ini Terjadi
- BP2MI Sampaikan Kabar Duka, Kapal Tempat PMI Bekerja Tenggelam di Perairan Korsel
- Soroti Kekerasan Oknum TNI, Koalisi Masyarakat Sipil Kritik Pernyataan KSAD Maruli
- Menlu Retno: Kepemimpinan Indonesia Diakui Dunia
- Komisi I DPR Sambut Positif Penundaan Pembelian Jet Tempur Bekas dari Qatar