Ternyata Pendekatan Keagamaan Ampuh Mengurangi Sampah Plastik di Pasar Tradisional, nih Buktinya

Dalam Islam juga sudah diajarkan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman.
"Jadi, ketika penggunaan plastik sekali pakai yang berujung nyampah itu bisa mengotori bumi, maka bagi yang menggunakannya termasuk kaum yang tidak beriman," ucap Hening Parlan.
Dia mengatakan konsumen dan pedagang yang ada di Pasar Tebet Barat ini juga aktif dalam kajian yang diadakan di masjid yang ada di dekat Pasar Tebet Barat itu sendiri.
Dia menilai itu merupakan kolaborasi yang benar-benar tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya plastik sekali pakai dalam sudut pandang keagamaan.
Selama hampir 10 bulan berlangsung, program pendekatan keagamaan itu sudah melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan pedagang, konsumen, dan masyarakat di sekitar Pasar Tebet Barat.
Hasilnya menurunnya jumlah kios yang tidak menyediakan kantong plastik, yang mana pada uji coba pertama turun sebesar 57%.
"Tahun ini terdapat tambahan penurunan jumlah kios sekitar hingga 17% yang juga berdampak pada penurunan jumlah kantong plastik," ujar Hening.
Selain itu, pedagang menunjukkan sikap dan motivasi yang tergolong tinggi dalam mengurangi plastik sekali pakai.
Pendekatan keagamaan ampuh mengurangi sampah plastik di pasar tradisional, ini buktinya
- Bagikan Dividen Rp 249,31 Miliar, Bank DKI Siap Melantai di Pasar Saham
- SWI dan IPR Luncurkan Studi Indeks Daur Ulang Plastik
- Pemerintah Prediksi Nilai Transaksi Ritel di 2025 ini Bakal Turun 8 Persen
- Lem Aica Aibon Meluncurkan Kemasan Baru dengan Sistem Warna
- Jakarta Ramah Bersepeda, EJ Sport & Pemprov DKI Gelar Acara SilaturahRide 2025
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan