Teror Bom di Pesawat, Tiga Penumpang Diamankan

Teror Bom di Pesawat, Tiga Penumpang Diamankan
ILUSTRASI. FOTO: Lombok Post/JPNN.com

jpnn.com - KUPANG – Gara-gara mengaku membawa bom di pesawat, tiga orang penumpang pesawat Batik Air ID 6541 tujuan Kupang-Jakarta, diamankan petugas keamanan Bandara El Tari Kupang, Sabtu (26/12).

Ketiga penumpang itu menempati satu deret kursi, yakni 10 D-E-F, masing-masing Heri Iskandar, Febi Maulana, dan Hendi Susandi. Pesawat yang seharusnya terbang pukul 08.00 Wita, terpaksa delay hingga empat jam lebih, karena harus disterilisasi oleh petugas Gegana Brimob Polda NTT.

Tiga penumpang pria asal Sukabumi, Jawa Barat, yang diketahui selama ini bekerja di Kabupaten Alor, terlebih diperiksa Aviation Security (Avsec), kemudian diserahkan ke pihak Polda NTT. Turut diperiksa dua pramugari pesawat Batik Air.

Informasi yang dihimpun, isu teror bom tersebut bermula saat ketiga penumpang pria tersebut bicara ada bom dalam pesawat yang ditumpangi.

Heri Iskandar diketahui membawa masing-masing, sebotol Baygon semprot, pengharum ruangan semprot dan minuman keras jenis “Sopi”.

Saat pramugari memeriksa lewat metal detektor, Heri Iskandar, Febi Maulana, dan Hendi Susandi, diminta turun. Saat itu Heri Iskandar sempat menolak permintaan pramugari sambil mengatakan membawa bom.

Mendengar perkatakan Heri Iskandar, pramugari kemudian berkoordinasi dengan pilot dan petugas bandara. Petugas Gegana Brimob Polda NTT dan Lanud El Tari Kupang langsung mendatangi bandara.

Para penumpang kemudian dievakuasi ke terminal tunggu, sedangkan tiga pemuda diamankan ke kantor Avsec untuk menjalani pemeriksaan.

KUPANG – Gara-gara mengaku membawa bom di pesawat, tiga orang penumpang pesawat Batik Air ID 6541 tujuan Kupang-Jakarta, diamankan petugas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News