Teror di Melbourne, PM Australia Tuding Sakit Jiwa Cuma Alasan
"Kami melakukan segala hal sesuai kemampuan kami untuk membasmi pikiran-pikiran ekstrim dan potensi aksi teror," kata Moustapha kepada ABC.
"Jelas ekstrimisme dan radikalisme itu ada. Ada dalam Islam, ada dalam agama dan ideologi lainnya. Kami tak menolak hal itu," jelasnya.
"Tetapi bila Perdana Menteri muncul dan menyebut masyarakat tak berbuat banyak atau pemimpin masyarakat tak berbauat banyak, itu jelas keliru," tambahnya.
PM Morrison dan Mendagri Peter Dutton menggunakan insiden ini untuk menyerukan perlunya pengawasan yang ketat terhadap pesan eletronik terenkripsi.
Sebuah RUU yang dimaksudkan membantu penegak hukum dan badan keamanan mengakses pesan terenkripsi dari mereka yang dicurigai, sudah diajukan ke Parlemen.
UU itu nantinya memungkinkan pihak berwajib memaksa perusahaan teknologi membuka pesan eletronik terenkripsi.
Oposisi Partai Buruh menyatakan memiliki sejumlah catatan terhadap RUU tersebut.
Menteri Dutton menyebut sembilan dari 10 orang yang jadi target badan intelijen ASIO diketahui menggunakan layanan pesan terenkripsi.
- Dunia Hari Ini: Panggung Kampanye Meksiko Roboh, Sembilan Tewas
- Pemegang WHV Korban Kecelakaan Merasa Beruntung Biaya Perawatan Ditanggung Asuransi
- Dunia Hari Ini: Presiden Prancis Turun Langsung Redam Kerusuhan di Kaledonia Baru
- Dunia Hari Ini: Penumpang Singapore Airlines Pulang ke Rumah Setelah Turbulensi Maut
- Dunia Hari Ini: Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas
- Dunia Hari Ini: Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter